REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain dan staf pendukung yang berkaitan dengan Grand Slam Australia Open berisiko rendah terpapar virus corona varian baru. Pernyataan ini disampaikan pejabat kesehatan Victoria menyusul temuan seorang pekerja di hotel karantina di Melbourne yang dikabarkan positif Covid-19.
Jadwal pertandingan pemanasan pada Kamis (4/2) di Melbourne Park pun dibatalkan setelah kabar tersebut diumumkan pada Rabu (3/2). Sebanyak 520 orang yang sebelumnya menjalani karantina di Hotel Grand Hyatt diminta untuk menjalani tes dan mengisolasi diri sampai hasilnya keluar.
Dalam briefing yang digelar oleh pemerintah Victoria pada Kamis pagi, para pejabat mengatakan 520 orang yang berkaitan dengan Australia Open itu akan diberikan fasilitas tes Covid-19 yang memadai. Mereka dianggap melakukan “kontak biasa” dengan pekerja hotel tersebut.
“Menurut kami, risiko penularan virus ke pemain tenis dan juga timnya, atau tamu lain di hotel itu (Grand Hyatt) relatif rendah karena mereka selalu berada di dalam kamar, sedangkan para pekerja berada di luar,” kata Chief Health Officer Allen Cheng seperti dikutip Reuters, Kamis.
“Peserta terakhir meninggalkan hotel itu pada 22 Januari lalu, jadi sekarang sudah hampir 14 hari semenjak ia keluar dari hotel tersebut.”
“Kalau dia dan timnya terpapar, maka akan terlihat dalam 14 hari terakhir ini. Oleh karena itu, kami menilai risiko penularannya memang relatif rendah. Tapi kami tetap meminta mereka melakukan tes untuk memastikan. Ini juga merupakan langkah pencegahan,” jelas Cheng.
Australia Open rencananya akan dimulai...