Kamis 04 Feb 2021 18:13 WIB

Hipmi Banyumas Keberatan Gerakan Jateng di Rumah Saja

Jika gerakan tak bisa dibatalkan, dunia usaha meminta kelonggaran di akhir pekan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan merapikan produk UMKM (ilustrasi). Hipmi Banyumas Jawa Tengah keberatan dengan gerakan Jateng di Rumah Saja karena akan semakin memukul sektor usaha yang terngah berusaha pulih dari tekanan pandemi Covid-19.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Karyawan merapikan produk UMKM (ilustrasi). Hipmi Banyumas Jawa Tengah keberatan dengan gerakan Jateng di Rumah Saja karena akan semakin memukul sektor usaha yang terngah berusaha pulih dari tekanan pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Banyumas, Jawa Tengah keberatan dengan gerakan Jateng di Rumah Saja yang dilaksanakan di seluruh Jawa Tengah pada 6-7 Februari 2021 mendatang. 

Mereka menilai, kebijakan yang dicanangkan Gubernur Jateng tersebut sangat memukul kegiatan UMKM. Sejak pandemi hingga masa perpanjangan PPKM ini, Hipmi menyebut kinerja sektor usaha terus merosot. 

Baca Juga

"Ditambah adanya gerakan Jateng di Rumah Saja ini, usaha kami akan makin anjlok,'' kata Ketua BPC Hipmi Banyumas Kundiharto, Kamis  (4/2).

Keberatan para pengurus Hipmi Banyumas ini disampaikan saat beraudiensi dengan anggota DPRD setempat. Di gedung DPRD Banyumas, mereka diterima Wakil Ketua DPRD Supangkat dan Ketua Komisi III, Rachmat Imanda.