REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kertajati menyatakan selama tiga hari ke depan wilayah Cirebon, Jawa Barat, berpotensi terjadi hujan disertai angin kencang dengan kecepatan maksimal mencapai 56 KM/jam. BMKG meminta masyarakat untuk waspada.
Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Kertajati, Ahmad Faa Iziyn mengatakan hujan disertai angin kencang yang berpotensi melanda wilayah Cirebon itu juga akan menjangkau Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Kondisi itu disebabkan oleh terbentuknya beberapa pusat tekanan rendah di wilayah selatan ekuator Indonesia.
Selain itu juga terdapat belokan angin, sehingga meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan yang berpotensi hujan disertai angin kencang. "Berdasarkan hasil pengamatan dari BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati arah kecepatan angin umumnya dari arah Barat dengan kecepatan maksimum mencapai 41 sampai 56 km/jam," katanya di Majalengka, Kamis (4/2).
Untuk itu, Fiaiz mengatakan dengan potensi hujan dan angin yang cukup kencang tersebut, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Karena hujan disertai angin kencang itu bisa saja menumbangkan pohon, baliho, banjir, tanah longsor, serta peningkatan tinggi gelombang mencapai lebih dari 1,5 meter di perairan utara Cirebon dan Indramayu.
"Masyarakat diimbau agar lebih waspada dan berhati-hati terhadap dampak secara langsung maupun tidak langsung yang dapat ditimbulkan adanya hujan disertai angin kencang," ujarnya.