Jumat 05 Feb 2021 00:32 WIB

FPI Bantah 19 Terduga Teroris Makassar adalah Anggotanya

Terduga teroris berinisial AA memang sempat mengikuti kegiatan FPI.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan, Eva Rianti/ Red: Andri Saubani
Anggota Densus 88 membawa terduga teroris dari Makasar setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Sebanyak 26 orang terduga teroris yaitu 19 orang dari Makasar dan 7 orang dari Gorontalo yang tergabung dalam Jamaah Anshor Daullah atau JAD dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Densus 88.
Foto: MUHAMMAD IQBAL/ANTARA
Anggota Densus 88 membawa terduga teroris dari Makasar setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Sebanyak 26 orang terduga teroris yaitu 19 orang dari Makasar dan 7 orang dari Gorontalo yang tergabung dalam Jamaah Anshor Daullah atau JAD dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Densus 88.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Eks Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam Sulawesi Selatan, Agussalim Syam membantah bahwa 19 terduga teroris yang dibawa dari Makassar ke Jakarta oleh Mabes Polri adalah anggota FPI. Menurutnya, terduga teroris inisial AA memang sempat mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh FPI.

"Tapi, tidak secara otomatis AA menjadi anggota FPI,’’ ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/2).

Baca Juga

Dia menambahkan, hingga kini AA juga tidak pernah terdaftar sebagai anggota FPI Makassar. Termasuk, di kota/kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

Membahas acara 2015 silam, Agussalim juga membantah jika acara tersebut adalah baiat kepada ISIS. Menurutnya, acara yang dilaksanakan pada saat itu adalah Diskusi Umum menyoal Kondisi Perpolitikan Dunia Secara Global.

"Itu dihadiri tiga orang narasumber, Munarman, M Basri (almarhum) dan Ustadz Fauzan (almarhum)’’ tambahnya.

Dirinya menjelaskan, kedatangan Munarman dari Jakarta pada saat itu, murni untuk memberikan materi. Bahkan, undangannya pada Munarman ia tegaskan tidak ada hubungan dengan permasalahan ISIS.

"Apalagi, dikaitkan dengan baiat seperti yang dinyatakan oleh saudara AA," ungkap dia.

Dikonfirmasi terpisah, Munarman enggan mengomentari tuduhan padanya. Namun demikian, dirinya juga mengkonfirmasi jika kedatangan di markaz FPI Sulawesi adalah sesuai dengan keterangan Agussalim.

"Sudah dijawab (Agussalim)," jelasnya.

Ditanya lebih lanjut, ia juga enggan menjawabnya. Kendati demikian, Munarman memberikan ayat yang ia nilai adalah kondisinya dan keadaan pemimpin di Indonesia.

‘’وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

"Dan janganlah kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang dzalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka hingga hari yang ketika itu mata mereka terbelalak. – (Q.S Ibrahim: 42).’’ tulis dia.

Sebanyak 19 orang terduga teroris dari Makassar, Sulawesi Selatan tiba di Jakarta, Kamis (4/2). Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Polisi Rusdi Hartono mengatakan, 19 orang yang disebut juga merupakan anggota FPI.

Pantauan Republika, sekira pukul 14.00 WIB, pesawat yang ditumpangi keseluruhan terduga teroris telah tiba. Satu per satu dari mereka turun dari pesawat menggunakan baju tahanan berwarna oranye dan memakai rantai di bagian kakinya, serta dengan kondisi mata ditutup.

"Sembilan belas semua terlibat menjadi anggota FPI di Makassar. Tentunya akan ditindaklanjuti Densus 88 untuk menyelesaikan aksi terorisme di Indonesia," kata Rusdi, Kamis (4/2).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement