REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal, Mikel Arteta meminta warganet tidak melontarkan ujaran bernada rasialisme terhadap pesepak bola di media sosial. Menurutnya, hal tersebut mencederai sportivitas dalam olahraga.
Marcus Rashford menjadi salah satu pesepak bola yang menjadi objek ujaran kebencian. Melalui akun Twitter-nya, Rashford menyebut media sosial sedang krisis dan kehilangan kemanusiaan.
Selain Rashford, pemain lain seperti Anthony Martial, Axel Tuanzebe, Reece James, dan Alex Jankewitz juga mengalami hal serupa. Federasi Sepak Bola Inggris (FA) bekerja sama dengan perusahaan media sosial untuk membasmi rasisme di jagat media sosial.
"Ada banyak bentuk penghinaan yang mesti dibasmi hingga ke akar-akarnya," kata Arteta seperti dilansir ESPN, Kamis (4/2).
Arteta berpendapat, media sosial mengemban peran penting terhadap kestabilan mental seseorang, tak terkecuali pesepak bola sebagai figur publik.
"Saya terbuka terhadap opini orang-orang. Namun tidak dengan menghina di balik layar ponsel mereka kepada orang yang mungkin tidak mereka kenal. Bagi saya, hal tersebut harus dibasmi karena merusak sepak bola," ujarnya.
Arteta berharap, ada regulasi yang lebih jelas terhadap pelaku yang melontarkan ujaran rasis. Sebab, bukan tak mungkin pemainnya dan pesepak bola lain akan menjadi korban selanjutnya.