REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Mantan Sekretaris Umum FPI, Munarman, tak mau menjawab tuduhan dirinya menyoal b
aiat kepada ISIS. Ia juga tak mau membahas persoalan tersebut seraya mempertegas sanggahan dari pihak eks Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan, Agussalim Syam, yang menyebut Munarman adalah narasumber di kegiatan umum FPI.
‘’Ada di penjelasan Agus Salim sebagai saksi,’’ ujar dia kepada Republika, Kamis (4/2) malam.
Ditanya lebih lanjut, ia menjelaskan kondisi negara dan pimpinan serta persoalan yang menimpanya melalui ayat Alquran.
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Dan janganlah kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang dzalim. Sesungguhnya, Allah menangguhkan mereka hingga hari yang ketika itu mata mereka terbelalak. (QS Ibrahim: 42).
Tak hanya itu, ia juga mengirimkan ayat serta hadist lainnya yang dirasa Munarman relevan dengan permasalahan ini. Utamanya, mengenai balasan pada suatu negeri dan pemimpin yang melakukan kedzaliman.
وَتِلْكَ الْقُرَى أَهْلَكْنَاهُمْ لَمَّا ظَلَمُوا وَجَعَلْنَا لِمَهْلِكِهِمْ مَوْعِدًا
Dan Kami telah membinasakan penduduk negeri itu tatkala mereka berbuat dzalim, dan Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka. (QS al-Kahfi: 59).
Dari Abu Hurairah RA yang berkata bahawa Rasulullah SAW bersabda:
يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أُمَرَاءُ ظَلَمَةٌ، وَوُزَرَاءُ فَسَقَةٌ، وَقُضَاةٌ خَوَنَةٌ، وَفُقَهَاءُ كَذَبَةٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ ذَلِكَ الزَّمَنَ فَلا يَكُونَنَّ لَهُمْ جَابِيًا وَلا عَرِيفًا وَلا شُرْطِيًّا.
Artinya, “Akan datang di akhir zaman nanti para penguasa yang memerintah dengan sewenang-wenang, para pembantunya (menteri-menterinya) fasik, para hakimnya menjadi pengkhianat hukum, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’nya) menjadi pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pemungut cukai (kerana khawatir akan bersubahat dengan mereka).” (HR. Thabrani).
Sebelumnya, eks Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam Sulawesi Selatan, Agussalim Syam, membantah jika 19 terduga teroris dari Makassar adalah anggota FPI. Menurutnya, terduga teroris inisial AA memang sempat mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh FPI.
"Tapi, tidak secara otomatis AA menjadi anggota FPI,’’ ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/2).
Dia menambahkan, hingga kini AA juga tidak pernah terdaftar sebagai anggota FPI Makassar. Termasuk, di kota/kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.
Membahas acara 2015 silam, Agussalim juga membantah jika acara tersebut adalah baiat kepada ISIS. Menurutnya, acara yang dilaksanakan pada saat itu adalah diskusi umum menyoal kondisi perpolitikan dunia secara global.
"Itu dihadiri tiga orang narasumber, Munarman, M Basri (almarhum), dan Ustadz Fauzan (almarhum)’’ tambahnya.
Dirinya menjelaskan, kedatangan Munarman dari Jakarta pada saat itu murni untuk memberikan materi. Bahkan, undangan pada Munarman, dikatakannya, tidak ada hubungan dengan permasalahan ISIS.
"Apalagi, dikaitkan dengan baiat seperti yang dinyatakan oleh saudara AA,’’ ungkap dia.