REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kelurahan Antapani, Kota Bandung telah mendirikan rumah singgah untuk keluarga dari pasien yang terpapar Covid-19. Mereka yang telah dinyatakan negatif Covid-19 dipisahkan dari anggota keluarga yang positif Covid-19 dan ditempatkan di rumah singgah yang merupakan milik warga setempat.
"Kami mengupayakan di setiap RW ada rumah singgah bagi yang negatif. Jika ada yang positif dan harus isolasi di rumah, yang positifnya isolasi di rumah. Rumahnya kurang representatif untuk isolasi maka keluarganya bisa dimasukan ke rumah singgah yg ada di RW," ujar Lurah Antapani, Teguh Haris Phaton, Jumat (5/2).
Ia mengatakan baru satu RW yang sudah menerapkan rumah singgah di RW 06 dan diharapkan dapat dilaksanakan di semua RW di kelurahan Antapani. "Baru satu RW yang menerapkan di RW 06," ujarnya.
Ia menuturkan, keluarga yang dipisahkan dari anggota keluarga yang positif Covid-19 dilakukan agar meminimalisasi penyebaran Corona. Selanjutnya, RW dan warga bahu membahu memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Teguh mengatakan rumah yang digunakan sebagai rumah singgah bagi keluarga yang negatif Covid-19 dari pasien positif Covid-19 merupakan rumah kosong milik warga setempat yang dipinjamkan. Terakhir, keluarga yang memanfaatkan fasilitas rumah singgah telah selesai melakukan isolasi mandiri.
"Alhamdulillah yang kemarin menempati sudah selesai masa isolasinya. Jadi hari ini sudah kosong," katanya. Ia menuturkan, rumah singgah tersebut ada pasca-ditemukan warga yang positif Covid-19.
Kurang lebih keluarga tersebut melakukan isolasi mandiri selama 14 hari pada awal Januari lalu. Ia berharap terdapat warga yang mau memberikan bantuan dengan menjadikan rumah kosong mereka digunakan untuk rumah singgah.
"Mudah-mudahan ada warga dermawan yang memiliki rumah di wilayah Antapani yang mau dipakai seperti di RW 06 buat rumah singgah," katanya.