Jumat 05 Feb 2021 08:07 WIB

Masih Ada Dokter Misinformasi tentang Covid-19

Yang mengkhawatirkan adalah banyak dokter yang tidak mau divaksin.

Rep:  Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah terjadi di Tanah Air hampir setahun terakhir dan banyak misinformasi mengenai virus ini beredar di media sosial (medsos). Tenaga kesehatan (nakes) dokter diharapkan bisa ikut memberikan informasi mengenai virus ini, namun masih banyak dokter yang misinformasi, bahkan ikut menyebarkan berita bohong (hoaks) terkait virus ini.

Dokter Spesialis Anak, Konsultan Penyakit Pernapasan Anak Bob Wahyudin mengatakan, informasi tentang Covid-19 banyak beredar di medos, tak hanya yang benar melainkan juga misinformasi. Kemudian, berita bohong (hoaks) kini juga banyak beredar di dunia maya.

"Yang menjadi masalah adalah kami sebagai nakes," ujarnya saat konferensi virtual BNPB bertema "Pandemi, Kita Bisa Apa? Menjajari Pandemi dalam Media Sosial", Kamis (4/2).

Dia mengakui, ada beberapa jenis nakes dalam menyikapi virus ini. Pertama, dia melanjutkan, nakes yang mengikuti perkembangan informasi tentang Covid-19 sehingga tindakannya juga menjadi update. Kemudian kedua adalah nakes yang konservatif. Kemudian yang jadi masalah adalah yang tipe ketiga yaitu misupdate.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement