REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Deutsche Bank meraup untung sebesar 624 juta euro atau setara 748 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,472 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS) selama tahun pandemi 2020. Adapun keuntungan ini didapatkan dari pendapatan perdagangan obligasi dan pencapaian target perusahaan.
Seperti dilansir dari laman AP News, Jumat (5/2) pertumbuhan laba bersih tahunan tumbuh dibandingkan kerugian 5,26 miliar euro pada 2019, ketika pendapatan terpukul oleh biaya satu kali yang besar. Pada kuartal keempat 2021, bank menghasilkan laba bersih sebesar 189 juta euro.
“Bank mengurangi biaya non-bunga sebesar 15 persen menjadi 21,2 miliar euro dan telah memotong biaya selama 12 kuartal berturut-turut,” kata manajemen dalam sebuah pernyataan.
Pemotongan tersebut merupakan bagian dari transformasi jangka panjang yang bertujuan untuk mengurangi lini bisnis yang berisiko sekaligus memfokuskan kembali pada basis klien Eropa dan Jerman. Pendapatan pada tahun ini naik 32 persen menjadi 9,3 miliar euro di divisi perbankan investasi, didorong oleh lonjakan 28 persen dalam perdagangan sekuritas pendapatan tetap dan mata uang.
Divisi corporate banking dan private banking mengalami penurunan pendapatan yang pada dasarnya datar dan pendapatan manajemen aset turun empat persen. CEO Christian Sewing mengatakan pada tahun ini merupakan periode transisi menuju profitabilitas berkelanjutan yang akan datang pada 2021 dan seterusnya.
“Kami yakin tren positif secara keseluruhan ini akan berlanjut pada 2021 terlepas dari masa-masa sulit ini,” ucapnya.