Jumat 05 Feb 2021 09:01 WIB

Deutsche Bank Kantongi Laba Bersih Rp 10,472 Triliun

Pertumbuhan laba bersih tahunan Deutsche Bank tumbuh dibandingkan kerugian pada 2019

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Deutsche Bank
Foto: Reuters/Ralph Orlowski
Deutsche Bank

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Deutsche Bank meraup untung sebesar 624 juta euro atau setara 748 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,472 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS) selama tahun pandemi 2020. Adapun keuntungan ini didapatkan dari pendapatan perdagangan obligasi dan pencapaian target perusahaan.

Seperti dilansir dari laman AP News, Jumat (5/2) pertumbuhan laba bersih tahunan tumbuh dibandingkan kerugian 5,26 miliar euro pada 2019, ketika pendapatan terpukul oleh biaya satu kali yang besar. Pada kuartal keempat 2021, bank menghasilkan laba bersih sebesar 189 juta euro.

Baca Juga

“Bank mengurangi biaya non-bunga sebesar 15 persen menjadi 21,2 miliar euro dan telah memotong biaya selama 12 kuartal berturut-turut,” kata manajemen dalam sebuah pernyataan.

Pemotongan tersebut merupakan bagian dari transformasi jangka panjang yang bertujuan untuk mengurangi lini bisnis yang berisiko sekaligus memfokuskan kembali pada basis klien Eropa dan Jerman. Pendapatan pada tahun ini naik 32 persen menjadi 9,3 miliar euro di divisi perbankan investasi, didorong oleh lonjakan 28 persen dalam perdagangan sekuritas pendapatan tetap dan mata uang. 

Divisi corporate banking dan private banking mengalami penurunan pendapatan yang pada dasarnya datar dan pendapatan manajemen aset turun empat persen. CEO Christian Sewing mengatakan pada tahun ini merupakan periode transisi menuju profitabilitas berkelanjutan yang akan datang pada 2021 dan seterusnya.

“Kami yakin tren positif secara keseluruhan ini akan berlanjut pada 2021 terlepas dari masa-masa sulit ini,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement