Jumat 05 Feb 2021 10:47 WIB

Kendali Kuat Militer dalam Politik Myanmar

Militer mengontrol tanpa kendali atas politik negara di Myanmar

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Kendaraan militer dan tentara berpatroli di jalan di Naypyitaw, Myanmar,  Rabu (3/2). Militer Myanmar merebut kekuasaan dan mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun setelah menangkap Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint.
Foto: EPA-EFE / MAUNG LONLAN
Kendaraan militer dan tentara berpatroli di jalan di Naypyitaw, Myanmar, Rabu (3/2). Militer Myanmar merebut kekuasaan dan mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun setelah menangkap Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint.

REPUBLIKA.CO.ID, NATPITYAW -- Militer Myanmar atau Tatmadaw telah menjadi institusi paling kuat Myanmar, yang sebelumnya disebut Burma sejak negara merdeka dari Inggris pada 1948. Ayah pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, Aung San mendirikan Tentara Nasional Burma dengan bantuan dari Jepang pada awal 1940-an.

Melansir laman Aljazirah, Jenderal Aung San dibunuh pada 1947. Warisannya tetap hidup di militer. Tatmadaw terus mendapatkan dukungan publik yang kuat di tahun mendatang sebagai institusi yang membebaskan bangsa dari penindasan kolonial.

Baca Juga

Sejak awal, militer mengontrol tanpa kendali atas politik negara. Hal itu diamati oleh sejarawan Burma terkenal Thant Myint-U dalam bukunya yang terbaru, The Hidden History of Burma: Race, Capitalism, and the Crisis of Democracy in the 21st Century, "Negara modern Burma lahir sebagai negara pendudukan militer."

Setelah periode semi-demokrasi yang singkat, militer yang dipimpin oleh Jenderal Ne Win menguasai Burma melalui kudeta pada 1962. Setelah kudeta, militer segera melarang semua partai oposisi dan menasionalisasikan industri dan bisnis utama negara itu.

Militer juga memperkenalkan "Jalan Burma menuju Sosialisme" yang terkenal. Itu adalah sebuah ideologi yang mengakibatkan kehancuran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan hampir isolasi total Myanmar dari komunitas internasional.

Baca juga : Dikaitkan Teroris, Munarman FPI Sampaikan Ayat dan Hadist

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement