REPUBLIKA.CO.ID, NATPITYAW -- Militer Myanmar atau Tatmadaw telah menjadi institusi paling kuat Myanmar, yang sebelumnya disebut Burma sejak negara merdeka dari Inggris pada 1948. Ayah pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, Aung San mendirikan Tentara Nasional Burma dengan bantuan dari Jepang pada awal 1940-an.
Melansir laman Aljazirah, Jenderal Aung San dibunuh pada 1947. Warisannya tetap hidup di militer. Tatmadaw terus mendapatkan dukungan publik yang kuat di tahun mendatang sebagai institusi yang membebaskan bangsa dari penindasan kolonial.
Sejak awal, militer mengontrol tanpa kendali atas politik negara. Hal itu diamati oleh sejarawan Burma terkenal Thant Myint-U dalam bukunya yang terbaru, The Hidden History of Burma: Race, Capitalism, and the Crisis of Democracy in the 21st Century, "Negara modern Burma lahir sebagai negara pendudukan militer."
Setelah periode semi-demokrasi yang singkat, militer yang dipimpin oleh Jenderal Ne Win menguasai Burma melalui kudeta pada 1962. Setelah kudeta, militer segera melarang semua partai oposisi dan menasionalisasikan industri dan bisnis utama negara itu.
Militer juga memperkenalkan "Jalan Burma menuju Sosialisme" yang terkenal. Itu adalah sebuah ideologi yang mengakibatkan kehancuran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan hampir isolasi total Myanmar dari komunitas internasional.
Baca juga : Dikaitkan Teroris, Munarman FPI Sampaikan Ayat dan Hadist