REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat sengaja "menciptakan ketegangan" dan mengganggu perdamaian dan stabilitas, kata militer China, setelah sebuah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan, misi pertama di bawah pemerintahan Biden yang baru.
China, yang mengklaim secara demokratis menjalankan Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, marah dengan peningkatan dukungan AS untuk pulau itu, termasuk penjualan senjata dan pengiriman kapal perang melalui Selat Taiwan, yang semakin memperburuk hubungan Beijing-Washington.
Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS John S. McCain "melakukan transit rutin Selat Taiwan pada 4 Februari sesuai dengan hukum internasional". Kementerian Pertahanan Taiwan menggambarkannya sebagai misi "normal".
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam, Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan pasukannya telah mengikuti dan melacak kapal itu.
"Tindakan AS adalah pengulangan trik lama 'manipulasi campuran' situasi di Selat Taiwan, dengan sengaja menciptakan ketegangan dan mengganggu perdamaian dan stabilitas regional. Kami dengan tegas menentang ini," katanya.
"Tidak peduli bagaimana situasi di Selat Taiwan berubah, pasukan Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat China akan dengan loyal menjalankan tugas dan misinya, dengan tegas menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan integritas teritorial."