REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen. Namun, secara kewilayahan, masih terdapat daerah yang tetap mencatatkan pertumbuhan positif yakni Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Kepala BPS, Suhariyanto, menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Sulawesi pada 2020 sebesar 0,23 persen sedangkan wilayah Maluku dan Papua sebesar 1,44 persen. Capaian pertumbuhan positif itu diperoleh di tengah wilayah lainnya mengalami pertumbuhan negatif.
Sumatera tercatat minus 1,19 persen, Jawa minus 2,51 persen, Kalimantan minus 2,27 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara minus 5,01 persen. Suhariyanto menuturkan, wilayah yang masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif karena masih memiliki basis pertumbuhan yang bergeliat.
"Di Sulawesi positif 0,23 persen karena ada pertumbuhan untuk Sulawesi Tenggara yang positif 4,86 persen itu karena ada kenaikan produksi nikel," kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2).
Adapun di Maluku dan Papua, ia menjelaskan, terdapat dua provinsi yang masih tumbuh positif. Yakni Maluku 4,92 persen dan Papua 2,32 persen. "Khusus di Papua ada kenaikan produksi tembaga," katanya.
Suhariyanto mengatakan, tahun ini program vaksinasi dan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan akan sangat menentukan proses pemulihan ekonomi. Pasalnya, ekonomi akan kembali bergeliat jika pandemi virus corona bisa diatasi secara baik dengan menekan laju penyebarannya.