REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut yang sempat mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) kondisinya semakin membaik. Namun, nakes tersebut sudah sadar setelah pingsan dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Alhamdulillah membaik, sudah sadar. Sekarang di HCU (High Care Unit)," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Leli Yuliani, Jumat (5/1).
Kendati demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut belum menyebutkan penyebab nakes itu mengalami KIPI. Menurut dia, penyebab nakes itu mengalami KIPI masih dalam observasi oleh Kepompok Kerja (Pokja) KIPI.
Dengan adanya kejadian itu, Leli meminta, masyarakat tak perlu khawatir dengan program vaksinasi Covid-19. Sebab, kemungkinan penerima vaksin mengalami KIPI sangat kecil.
"Sebenarnya orang itu yang sedikit dan kebetulan efeknya kurang baik. Sementara yang lain mayoritas tak ada efek samping. Saya saja tidak merasa apa-apa," kata dia yang juga sudah menjalani vaksinasi.
Menurut dia, vaksinasi merupakan bagian dari upaya mengakhiri pandemi Covid-19. Karenanya, semua masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi.
"Jadi sebenarnya dalam sebuah tindakan memang tidak semua berhasil. Tapi kalau 99 persen berakhir baik kan artinya berhasil," ujar dia.
Leli mengatakan, sejauh ini baru ada satu nakes yang mengalami KIPI di Kabupaten Garut. Ia berharap, tak ada lagi penerima vaksin yang mengalami KIPI.
"Pokoknya jangan takut. Kita ikhtiar daripada tidak berbuat sama sekali," kata dia.