REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Panti Yatim Indonesia (PYI) Bersama Tim Kolaborasi Forum Zakat (FOZ) Jatim Peduli Bencana Kalimantan Selatan Dan Sulawesi Bara menyerhkan bantuan. Dengan sebanyak 26 lembaga zakat yang tergabung dalam FOZ Jatim, menyerahkan bantuan berupa sembako dan logistik kebutuhan sehari hari kepada korban bencana di Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel, Kamis (4/2). Total bantuan yang secara simbolis di lepas oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi tersebut, senilai sekitar dari Rp 300 juta. Yang dimuat 15 truk, 12 pickup, dan beberapa ambulance.
PYI Yatim dan Zakat menyalurkan bantuan sebanyak satu ton beras, 50 dus mie instan, serta bahan pokok lainnya. Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengatakan, bantuan ini sebagai penguatan kehidupan kemasyarakatan yang luar biasa. Bantuan ini, juga merupakan bentuk kesholehan sosial.
"Kesolehan sosial seprti ini menjadi bagian penting yang akan menjadi kekuatan kita, karena memang amal soleh menjadi bagian penting untuk keimanan kita," kata Khofifah dalam siaran pers yang diterima Republika.
Pemprov Jatim, kata Khofifah, mengucapkan terima kasih dan diakuinya Pemerintah membutuhkan dukungan dari semua pihak. Karena bagaimanapun, lanjut Khofifah, anggaran Pemerintah sangat terbatas untuk mengcover semua.
“Bantuan yang kami salurkan merupakan hasil dari penggalangan zakat PYI di kitabisa.com. Alhamdulillah, saat ini akan disalurkan sebanyak satu ton beras, dan 50 dus mie instan melalui Kolaborasi Jatim peduli bencana,” ujarnya. Ia juga menyampaikan, bahwa bantuan yang telah terkumpul dari 26 lembaga zakat akan di kirim melalui pelabuhan Tanjung Perak.
Lanjut Ia mengatakan, “terima kasih banyak kepada para donatur yang telah mendonasikan sebagian hartanya untuk sesama. Semoga bantuan yang diberikan kepada mustahik bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan di tempat bencana. Dan terimakasih juga kepada Forum Zakat dan pemerintah Jawa Timur yang telah menjembatani kami untuk memberikan bantuan ke lokasi bencana”, Tandasnya.