Jumat 05 Feb 2021 16:41 WIB

Tak Ada Lonjakan Pembeli Pasar Jelang 'Jateng di Rumah Saja'

Pasar tetap buka saat gerakan Jateng di Rumah Saja.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Aktivitas di pasar. ilustrasi
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Aktivitas di pasar. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' akan dilaksanakan Sabtu (6/2) dan Ahad (7/2). Selama dua hari tersebut, berbagai toko modern, mal dan pusat perbelanjaan lain diminta tutup. Meski demikian, dari pantauan di sejumlah pasar pada Jumat (5/2), tidak terlihat adanya lonjakan pengunjung di pasar-pasar tradisional maupun pusat-pusat perbelanjaan.

''Dari pagi sampai siang ini, tidak ada lonjakan kepadatan pengunjung pasar. Semua masih normal seperti hari-hari biasa,'' kata Kepala UPTD Pasar Wage Purwokerto, Arif Budiman, Jumat (5/2).

Baca Juga

Dia memperkirakan, tidak adanya warga yang memadati pasar untuk membeli stok bahan pangan, disebabkan warga sudah memahami bahwa selama gerakan 'Jateng di Rumah Saja' dilaksanakan, pasar-pasar tradisional masih tetap buka. ''Mungkin karena warga sudah paham, sehingga merasa tidak perlu menyiapkan stok pangan,'' katanya.

Kondisi tidak ada lonjakan pembeli, juga terlihat di Pasar Manis. Menurut Yanto (37), seorang pedagang sembako di pasar tersebut, sejak Kamis (4/2) hingga Jumat (5/2) ini, tidak ada lonjakan pembeli di pasar tersebut. ''Biasa-biasa saja. Omset penjualan saya, juga masih seperti hari-hari lainnya,'' katanya.

Dia menyatakan, kenaikan jumlah pengunjung pasar biasanya terjadi pada setiap akhir pekan, Sabtu dan Ahad. Hal ini mengingat para pekerja atau pegawai yang libur, banyak mengisi waktu paginya dengan berbelanja di pasar.

''Mungkin Sabtu-Minggu besok, juga ada kenaikan pengunjung pasar. Soalnya, mal-mal dan toko banyak yang tutup, sehingga banyak warga yang terpaksa belanja ke pasar yang masih diizinkan buka,'' katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Yunianto, tidak menampik kemungkinan adanya lonjakan pengunjung pasar pada Sabtu (6/2)dan Ahad (7/2) besok. Untuk itu, dia mengaku telah mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan pengunjung pasar dengan menempatkan petugas di pintu-pintu masuk pasar.

''Mereka akan mengatur pengunjung pasar bila terjadi lonjakan. Jika pasar penuh, pengunjung akan diatur agar mengantri,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement