REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat sedikitnya 88 rumah di Desa Bojongsari, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, terdampak pergerakan tanah. Puluhan rumah di antaranya mengalami kerusakan.
Kepala Desa Bojongsari, Ubad Badruzaman mengatakan, terdapat 30 unit rumah warga yang mengalami kerusakan, baik ringan, sedang, hingga berat. Sementara rumah yang terdampak lebih banyak lagi.
"Yang sudah mengungsi baru warga di 10 rumah, karena rusaknya sudah berat. Yang lain masih ditempati tapi warga diminta tetap waspada," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (5/2).
Menurut dia, warga yang mengungsi itu tidak dipusatkan di satu lokasi. Warga memilih mengungsi ke rumah tetangga atau kerabatnya yang dinilai aman. Barang-barang warga, terutama yang berharga, juga telah diamankan. Sebab, hingga saat ini pergerakan tanah masih terjadi.
Namun, ketika siang hari warga yang terdampak masih biasa beraktivitas di sekitar rumahnya. Pasalnya, ternak warga masih terdapat di dekat rumah. "Ada kambing dan ayam, beberapa juga sedang panen," kata dia.