REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Pondok Pesantren El Bayan di Kecamatan Majenang, akhir tahun 2020 lalu menjadi salah satu penyumbang cukup banyak kasus Covid 19 di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Santri dan pengasuh pesantren yang positif Covid-19 mencapai 497 orang.
Untungnya, dalam kejadian tersebut tidak ada satupun santri atau pengasuh yang tidak tertolong. Bahkan mereka saat ini siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan.
Terkait hal ini, PMI Kabupaten Cilacap melakukan skrining dan sampling donor plasma konvalesen dari para santri. Pelaksanaan skrining dilaksanakan di Pondok Pesantren El Bayan, Jumat (5/2).
''Skrining dilakukan untuk mamastikan persyaratan umum calon donor terpenuhi. Sedangkan sampling dilakukan untuk mengukur kandungan antibodi di darah calon donor,'' jelas stah bagian umum PMI Cilacap, Soni Kristanto.
Menurutnya, calon donor darah plasma konvalesen harus di atas usia 18 tahun. Selain itu, juga harus dalam kondisi sehat, tidak ada tanda anemia. ''Pendonor plasma juga diutamakan laki-laki. Perempuan juga bisa, tapi belum pernah melahirkan,'' katanya.
Menurutnya, skrining dan sampling ini hanya untuk memastikan seluruh persyaratan tersebut terpenuhi. Sedangkan pelaksanaan donor, tetap harus dilaksanakan di gedung PMI.
''Peralatan dan alat penyimpan plasma hanya ada di PMI Cilacap. Jadi pelaksanaan donor tetap di PMI,'' katanya.
Dalam skrining tahap pertama ini, ada 32 santri yang menjadi sampling. ''Nanti akan diperiksa kondisi antibodinya. Apakah masih tinggi atau tidak, karena yang akan dipilih menjadi donor adalah yang kondisi antibodinya masih tinggi,'' katanya.
Ketua Satgas Covid-19 yang juga Ketua Jogo Santri El Bayan, Gus Nurul Yaqin Al Hafidz, mengatakan donor plasma konvalesen yang dilakukan santri di pesantrennya merupakan bentuk dukungan untuk para pasien Covid-19.
''Kami di sini pernah terpapar Covid-19. Bantuan masyarakat saat itu sangat luar biasa. Untuk itu, kita juga ingin bersumbangsih membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan,'' katanya. n eko widiyatno