Jumat 05 Feb 2021 18:40 WIB

Santri Pondok Pesantren di Cilacap Donor Plasma Konvalesen

Ini merupakan bentuk dukungan untuk para pasien Covid-19.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Proses donor darah konvalesen dari penyintas Covid-19 di PMI.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Proses donor darah konvalesen dari penyintas Covid-19 di PMI.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP --  Pondok Pesantren El Bayan di Kecamatan Majenang, akhir tahun 2020  lalu menjadi salah satu penyumbang cukup banyak kasus Covid 19 di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Santri dan pengasuh pesantren yang positif Covid-19 mencapai 497 orang.

Untungnya, dalam kejadian tersebut tidak ada satupun santri atau pengasuh yang tidak tertolong. Bahkan mereka saat ini siap mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan.

Terkait hal ini,  PMI Kabupaten Cilacap melakukan skrining dan sampling donor plasma konvalesen dari para santri. Pelaksanaan skrining dilaksanakan di Pondok Pesantren El Bayan, Jumat (5/2).

''Skrining dilakukan untuk mamastikan persyaratan umum calon donor terpenuhi. Sedangkan sampling dilakukan untuk mengukur kandungan antibodi di darah calon donor,'' jelas stah bagian umum PMI Cilacap, Soni Kristanto.

Menurutnya, calon donor darah plasma konvalesen harus di atas usia 18 tahun. Selain itu, juga harus dalam kondisi sehat, tidak ada tanda anemia. ''Pendonor plasma juga diutamakan laki-laki. Perempuan juga bisa, tapi belum pernah melahirkan,'' katanya.

Menurutnya, skrining dan sampling ini hanya untuk memastikan seluruh persyaratan tersebut terpenuhi. Sedangkan pelaksanaan donor, tetap harus dilaksanakan di gedung PMI.

''Peralatan dan alat penyimpan plasma hanya ada di PMI Cilacap. Jadi pelaksanaan donor tetap di PMI,'' katanya.

Dalam skrining tahap pertama ini, ada 32  santri yang menjadi sampling. ''Nanti akan diperiksa kondisi antibodinya. Apakah masih tinggi atau tidak, karena yang akan dipilih menjadi donor adalah yang kondisi antibodinya masih tinggi,'' katanya.

Ketua Satgas Covid-19 yang juga Ketua Jogo Santri El Bayan, Gus Nurul Yaqin Al Hafidz,  mengatakan donor plasma konvalesen yang dilakukan  santri di pesantrennya merupakan bentuk dukungan untuk para pasien Covid-19.

''Kami di sini pernah terpapar Covid-19. Bantuan masyarakat saat itu sangat  luar biasa. Untuk itu, kita juga ingin bersumbangsih membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan,'' katanya. n eko widiyatno

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement