REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan 11 bahan pangan pokok aman dan terkendali sampai bulan Mei. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi pada Jumat (5/2) di Jakarta.
Menurutnya, pangan pokok seperti beras dalam kondisi cukup menghadapi momentum ramadhan dan idul fitri yang bertepatan pada bulan April - Mei 2021.
“Bulan Maret sudah akan mulai panen raya dengan perkiraan produksi beras sekitar 5,7 juta ton, begitu juga di bulan April yang bertepatan dengan awal Ramadhan. Meski konsumsi beras akan meningkat di bulan April – Mei, kita masih akan surplus sekitar 13 juta ton, jadi kondisi ini sangat aman,” ujar Agung.
Meskipun demikian, terdapat 3 komoditas pangan yang masih dipenuhi dari impor seperti daging sapi, bawang putih, dan gula. Namun hal ini sudah direncanakan dengan mempertimbangkan kebutuhan konsumsi sehingga stabilitas pasokan dan harga tetap terjaga.
“Kebutuhan importasi ini telah melalui koordinasi di tingkat Kemenko. Tentu ini harus dikawal importasinya sehingga volume dan waktu pemasukannya sesuai dengan rencana importasi sehingga kebutuhan jelang ramadhan dan idul fitri tetap terjaga,” katanya.
Kementan terus berkoordinasi dengan satgas pangan, kemendag dan stakeholder terkait untuk mengawal agar stabilitas pasokan dan harga pangan tetap terjaga. “Saya harap masyarakat tidak khawatir, meskipun biasanya terjadi kenaikan konsumsi di ramadhan dan idulfitri, namun kita sudah antisipasi dengan pihak terkait untuk ketersediaan dan stabilitas pasokannya,” ujar Agung.
“memastikan stabilitas ketersediaan pangan 11 bahan pokok ini menjadi perhatian penting Mentan Syahrul Yasin Limpo. Bersama satgas pangan, kita terus melakukan pengawasan dan mengambil langkah-langkah pengamanan stabilitas pasokan pangan,” pungkasnya.