REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Aparat kepolisian belum masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat perempuan yang tertusuk bambu pada bagian anusnya di Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jumat (5/2). Hingga kini belum dapat dipastikan penyebab kematian korban.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Garut, AKP M Devi Farsawan mengatakan, pihaknya masih mendalami penyebab kematian korban. Saat ditemukan, korban dalam keadaan tertusuk bambu berdiameter sekira 10 sentimeter dan panjang 60 sentimeter di bagian anusnya. Selain itu, kepala korban terhimpit batu.
Menurut AKP Devi, banyak kemungkinan penyebab kematian korban dari hasil analisis sementara aparat kepolisian. "Banyak kemungkinan terbuka," kata dia, Jumat.
Ia menjelaskan, korban ditemukan di wilayah alam terbuka. Kontur tanah di wilayah itu juga berupa tebing dan licin. Sementara di lokasi penemuan banyak terdapat pohon bambu.
"Jadi belum bisa dipastikan apa ada unsur pidana atau kecelakaan," ujar Devi.
Saat ini mayat korban dibawa ke RSUD dr Slamet Kabupaten Garut untuk dilakukan autopsi. Ia berharap, hasil autopsi dapat segera diketahui, sehingga penyebab kematian dapat diketahui.
Devi menjelaskan, awal penemuan mayat korban berawal dari informasi masyarakat. Polisi dibantu aparat tentara kemudian turun langsung ke lokasi.
Awalnya, tak ada identitas yang melekat di tubuh korban. Namun, setelah polisi memeriksa beberapa saksi, ada warga yang mengenali korban. Korban diketahui berinisial WT (20 tahun), asal Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.
"Kami sudah datangi kediaman korban. Memeriksa keluarga korban, juga temannya," kata dia.