REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO— Pondok Pesantren Al Iman di Satuan Pemukiman (SP) V Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko,Bengkulu, kembali buka sejak beberapa hari terakhir setelah berhenti melakukan kegiatan belajar mengajar karena 24 santrinya dinyatakan positif Covid-19.
“Pesantren ini buka sejak 27-28 Januari 2021. Bagi santri yang negatif Covid-19 masuk 27 Januari 2021 dan yang pernah dinyatakan positif Covid-19 masuk 31 Januari 2021,” kata Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mukomuko, Timsar Siregar, di Mukomuko, Jumat (5/2).
Pondok Pesantren Al Iman di SP V Kecamatan Air Manjuto sebelumnya berhenti melakukan aktivitas belajar mengajar karena sebanyak 24 santrinya dinyatakan positif Covid-19.
Setelah ada kejadian satu santri terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian para santri dijemput orang tuanya untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing sehingga tidak ada aktivitas belajar mengajar di pesantren ini.
Ia menjelaskan santri yang pernah dinyatakan positif Covid-19 masuk ke pesantran ini lebih lama dibandingkan dengan santri yang negatif karena menunggu berakhirnya masa isolasi bagi santri ini selama selama 14 hari.
Ia memastikan puluhan santri yang pernah terkonfirmasi Covid-19 kini telah sembuh dari penyakit yang disebabkan virus corona karena santri ini tidak lagi mengalami gejala Covid-19 dan sakit.
Dia menyebutkan saat ini sebanyak 95 persen santri dari sebanyak 392 orang santri di pondok pesantren ini yang telah masuk ke pesantren ini, masih ada lima persen lagi santri yang belum masuk, kemungkinan karena ada orang tua santri ini yang masih khawatir dan takut anaknya tertular virus corona.
Selanjutnya, dia meminta pihak Pesantren Al Iman untuk memperketat penerapan disiplin protokol keshatan terhadap santri di pesantren ini guna mencegah penyebaran dan penmularan virus corona.
Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko sebelumnya memastikan semua santri dari sebanyak 24 santri Pondok Pesantran Al Iman yang positif Covid-19 di daerah ini sembuh dari penyakit yang disebabkan virus corona.
“Kalau secara masa isolasinya sudah selesai, dan itu artinya santri tersebut telah sembuh, namun untuk tindakan selanjutnya menunggu petunjuk dari penggurus pondok pesantren,” kata Kasi Survailans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Izharudin.