Jumat 05 Feb 2021 23:46 WIB

Kapan Posko Tangguh di Desa Berdiri? Ini Jawaban Kemenkes

Kemenkes menyebut juknis pembentukan posko Tangguh di desa

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar kebutuhan penanganan pandemi Covid-19 menggunakan pendekatan level mikro hingga di tingkat RT, RW, desa, kampung, banjar atau nagari. Terkait instruksi ini, rencananya posko tangguh di tingkat desa, kelurahan, kecamatan akan dibentuk namun pemerintah masih menyusun petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan.

"Kami harus memfinalkan terkait petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan posko tangguh Covid-19 dan tentunya bersama-sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat konferensi virtual Kemenkes mengenai antisipasi libur imlek, Jumat (5/2) sore.

Terkait memastikan bagaimana posko ini akan berjalan, Nadia menyebutkan Kemenkes bekerja bersama-sama berkolaborasi dengan jajaran Satgas Penanganan Covid-19 yang dibentuk oleh pemerintah daerah hingga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Hingga saat ini, dia melanjutkan, Kemenkes masih tengah menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terutama terkait tes dan pelacakan. Ini sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa pihaknya harus melakukan penguatan tes dan lelacakan untuk menemukan kasus lrbih dini dan tata laksana kasus. 

"Caranya bagaimana?kita tahu selama ini pada waktu melaksanakan pelacakan kontak erat lima hingga delapan orang dan harus ditingkatkan 15-20 orang. Kemudian di tingkat pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) akan ada distribusi rapid test antigen," katanya.

Sehingga, dia melamjutkan, tenaga kesehatan di puskesmas bisa langsung menegakkan diagnosis Covid-19. Pihaknya juga menggandeng satgas di tingkat kecamatan yaitu Babinsa dan Babknkamtibmas untuk sama-sama melaksanakan pelacakan dan memonitoring isolasi.

Kemudian, Kemenkes juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama setempat untuk mendorong pelacakan bisa lebih efektif. Terakhir, Kemenkes menambah tenaga pelacak yang berjumlah sampai 80.400 yang akan disebar di seluruh kecamatan.

Sebelumnya Satgas Covid-19 sesuai arahan Presiden Joko Widodo akan menerapkan Desa Tangguh Covid-19 dan membentuk Posko Tanggap Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan. Hal ini dilakukan agar penanganan Covid-19 melalui pendekatan hingga level mikro.

"Bahwa perlu adanya penanganan pandemi Covid-19 melalui pendekatan hingga ke level mikro RT, RW, Desa, Kampung, Banjar atau Nagari dengan kolaborasi TNI, Polri dan masyarakat melalui pemuka agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam Konferensi Pers Pembentukan Posko Tangguh Covid-19 di tingkat Kelurahan/Desa dan Kecamatan, Rabu (3/2).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement