REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- India mengatakan pada hari Jumat (5/2) sedang memulihkan internet seluler berkecepatan tinggi di wilayah federal Jammu dan Kashmir untuk pertama kalinya sejak Agustus 2019. Saat itu pemerintah India mencabut hak khusus di wilayah konflik yang didominasi Muslim itu.
Jammu dan Kashmir adalah satu-satunya negara bagian dengan mayoritas Muslim di India sebelum pemerintah nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi membaginya menjadi dua, termasuk daerah kantong dengan banyak umat Buddha.
Sebagian besar wilayah pegunungan Himalaya juga diklaim oleh Pakistan, saingan berat India di Asia Selatan.
"Layanan internet seluler 4G dipulihkan di seluruh J&K (Jammu dan Kashmir)," kata juru bicara administrasi lokal Rohit Kansal di Twitter, dilansir di Reuters, Sabtu (6/2).
India membubarkan Kashmir pada pertengahan 2019 dengan mengirim pasukan tambahan terutama ke Lembah Kashmir. India menahan para pemimpin politik untuk menindak perbedaan pendapat di wilayah di mana India telah memerangi pemberontakan selama beberapa dekade.
Salah satu politisi yang ditahan dan dibebaskan, mantan Menteri Utama J&K Omar Abdullah, mencuit kebahagiaannya atas langkah pemerintah New Delhi di internet.
"4G Mubarak! Untuk pertama kalinya sejak Agustus 2019, semua J&K akan memiliki data seluler 4G. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali." kata Abdullah.