REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), mengumumkan pemberian kontrak Drilling Submersible Swamp Barge Services (swamp rig) kepada PT Apexindo Pratama Duta Tbk.
Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan, SKK Migas menyambut baik penandatangan kontrak pengadaan rig ini. Hal ini memperlihatkan tekad PHM untuk terus mempertahankan tingkat produksi WK Mahakam.
Upaya ini juga merupakan bagian dari upaya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam merealisasikan pencapaian target produksi minyak sejuta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Untuk menjaga produksi 2021 tidak turun, SKK Migas dan KKKS meningkatkan jumlah kegiatan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 616 sumur. Jumlah naik 144 persen dibandingkan realisasi 2020 yang sebesar 252 sumur.
"WK Mahakam adalah salah satu tulang punggung produksi hulu migas nasional pada 2021 dan menuju target 2030," ujar Erwin.
SKK Migas mendorong agar dalam pelaksanaan kontrak ini PHM menggunakan tenaga kerja dan bahan baku dalam negeri. Dengan begitu, kandungan lokal dapat melebihi target yang ditetapkan.
Diharapkan kontrak ini akan memberikan efek berganda kepada penyedia jasa dan tenaga kerja nasional.
"Termasuk pemberdayaan dan pembinaan UKM lokal di sekitar daerah operasi," ungkap Erwin.
Penandatanganan kontrak pengadaan swamp rig ini dilaksanakan secara daring di Jakarta, pekan ini. Nilai kontrak mencapai 68 juta dolar AS, berdurasi 1,5 tahun (dengan opsi perpanjangan 1+1 tahun), dan komitmen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 60,01 persen.
Sebagaimana diketahui, guna menahan laju penurunan produksi WK Mahakam yang telah berada di fase natural decline, sepanjang 2021 PHM akan mengebor 73 sumur pengembangan dan dua sumur eksplorasi. PHM juga akan mengerjakan 4.150 pekerjaan pemeliharaan sumur.
PHM menargetkan produksi 2021 terdiri atas gas 485 mmscfd (wellhead) dan likuid (minyak dan kondensat) 22 kbod. Pada 2020 PHM memproduksi gas sebanyak 605,76 mmscfd (wellhead) atau lebih tinggi tiga persen dari target 2020, yakni 590,35 mmscfd, dan likuid sebanyak 29,51 kbod atau lebih tinggi empat dari target 2020 yakni 28,43 kbpd.