REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pengelola Balai Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda menutup sementara layanan berkunjung untuk wisatawan sejak tanggal 3 hingga 8 Februari mendatang. Penutupan dilakukan usai ditemukan kasus positif Covid-19 terhadap 19 karyawan. Proses sterilisasi untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19 dilakukan dalam jangka waktu tersebut.
"Saat ini sesuai prosedur off dulu sampai tanggal 8 Februari," ujar Kepala Balai Tahura Ir. H. Djuanda, Lianda Lubis saat dihubungi, Sabtu (6/2).
Dia membantah terkait informasi yang beredar di masyarakat tentang 35 orang karyawan positif Covid-19 dan sekaligus memastikan informasi tersebut hoaks. "Tapi bukan berarti Tahuranya karyawan 35 masuk rumah sakit semua waduh. Semuanya di BPSDM sampai sekarang sehat, hasil rontgen tidak ada gejala berkabut segala macam dan mereka dalam pantauan dokter tidak ada gejala berarti," katanya.
Dia melanjutkan, temuan 19 orang karyawan positif Covid-19 pasca dilakukan uji usap PCR pada Selasa (2/2) lalu kepada 110 orang karyawan. Selanjutnya, pihaknya juga melakukan uji usap rapid tes antigen kepada 7 orang lainnya dan dinyatakan negatif.
Lianda mengingatkan, kepada 7 orang lainnya yang dirapid tes antigen untuk tetap berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan. Apabila muncul gejala, maka harus segera dilakukan uji usap PCR.
"Kita cek banyaknya petugas patroli hutan, saya gak pernah ketemu dia. Ketemu mereka Senin saja saat koordinasi dan tidak ada berinteraksi ke pengunjung," katanya.