REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pelaksanaan gerakan 'Jateng di Rumah Saja' hari pertama pada Sabtu (6/2) berjalan bagus. Kesimpulan itu berdasarkan laporan pelaksanaan pengetatan dari sejumlah kabupaten/kota telah.
Ganjar mengatakan, beberapa bupati dan wali kota sudah memberikan laporan hasil monitoring pelaksanaan di daerahnya. “Brebes bagus masyarakat mendukung dan jalanan sepi. Temanggung juga sama, meski beberapa pasar di sana tetap buka, tapi operasional berhenti pukul 12.00 WIB untuk kemudian dilakukan penyemprotan,” katanya, Sabtu.
Selain Brebes dan Temanggung, daerah lain seperti Banyumas, Kota Magelang, Kota Tegal, dan lainnya juga telah memberikan laporan. Misalnya, Kota Tegal melakukan patroli di jalanan dan beberapa ruas jalan ditutup.
Sementara pelaksanaan di Kota Magelang, polisi juga aktif melakukan patroli secara ketat maupun edukasi kepada masyarakat. Untuk Kota Semarang, gubernur mengaku mengikuti sendiri pelaksanaan 'Jateng di Rumah Saja'.
Sementara itu, ia mengatakan, daerah lainnya juga masih on going dan sudah menyampaikan laporan berupa foto dan video. “Meski begitu, ada juga yang melaporkan, seperti Pati, katanya pasarnya masih terlalu ramai, semoga besok sudah tidak,” kata dia.
Terkait mobilitas masyarakat pada hari pertama gerakan 'Jateng di Rumah Saja', Ganjar menyebut cukup berkurang. Hal itu juga terbantu dengan curah yang cukup tinggi yang turun sepanjang Jumat (5/2) malam sampai dengan Sabtu ini, kecuali Brebes yang tidak hujan dan betul- betul sepi.
Gubernur juga mengatakan, berbagai persoalan pada pelaksanaan 'Jateng di Rumah Saja' diselesaikan dengan bantuan masyarakat juga. Misalnya di Magelang, ada sekelompok anak muda dengan gerakan cantelan yang membantu menyukseskan program itu.
Mereka memastikan masyarakat tetap mendapat bantuan bahan pokok. Mereka meminta masyarakat tidak takut persoalan makan karena mereka sudah menyiapkan.
Gubernur berharap dukungan masyarakat tersebut bisa dilanjutkan pada Ahad (7/2) besok. Hal ini agar tujuan gerakan Jateng di Rumah Saja bisa berjalan sukses.
Kendati demikian, bukan berarti pada Senin (8/2) lusa, masyarakat bisa bebas beraktivitas tanpa menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Nanti akan kami cek, apakah gerakan ini berpengaruh positif atau tidak. Memang butuh waktu dua minggu setelah ini dan semoga ini bisa mengurangi sampai kita menyiapkan vaksinasinya,” kata Ganjar.