REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 3 Februari hingga 6 Februari, PT KAI Daop 1 Jakarta mencatat sebanyak 2.580 penumpang kereta api (KA) menggunakan layanan GeNose. Ada beberapa langkan yang perlu calon penumpang perhatikan saat menggunakan GeNose.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa menjelaskan, ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat melakukan pengambilan sampel menggunakan kantong udara pada layanan GeNose.
Pertama, melakukan pengambilan nafas yang dalam melalui hidung dan dihembuskan melalui mulut sebanyak tiga kali. Kedua, pengambilan nafas pertama dan kedua dihembuskan melalui mulut dengan masker tertutup.
Ketiga, pengambilan nafas ketiga dihembuskan dengan meniup ke dalam kantong udara sampai dengan kondisi kantong udara penuh. Terkahir, setelah kantong udara terisi penuh, segera tekan katup berwarna biru untuk menutup kantong udara.
"Jika ditemukan hasil tes positif pada calon penumpang KA Jarak Jauh (KAJJ) yang menggunakan GeNose, maka akan dilakukan penanganan diruang isolasi sementara oleh petugas kesehatan," kata Eva dalam siaran pers, Sabtu (6/2).
Calon penumpang KA dengan hasil positif tidak diperbolehkan naik KA dan uang pembelian tiket akan dikembalikan penuh. Calon penumpang KA selanjutnya akan diarahkan agar melakukan pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit.
Selain berkas pemeriksaan Covid-19 dengan hasil negatif, untuk dapat menggunakan KAJJ pelanggan KA juga harus memenuhi syarat lainnya yakni memiliki suhu tubuh normal maksimal 37,3 derajat celcius. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan di stasiun saat akan berangkat dan secara berkala sepanjang perjalanan KA.
Upaya pencegahan Covid-19 juga dilakukan di dalam rangkaian KA. Setiap kereta kini juga telah dilengkapi ruang isolasi sementara untuk digunakan sewaktu-waktu jika diperjalanan terdapat penumpang dengan suhu tubuh 37,3 derajat celcius atau lebih.
Selanjutnya penumpang dengan kondisi tersebut akan diturunkan di Stasiun terdekat yang memiliki pos kesehatan untuk penanganan lanjutan.
PT KAI Daop 1 juga memastikan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 juga dilakukan dari sisi prasarana stasiun dan sarana kereta. Seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh banyak orang dibersihkan menggunakan cairan disinfektan secara rutin setiap 30 menit sekali.
Kesiapan penyediaan perangkat pembersih tangan seperti cairan antiseptik dan perangkat cuci tangan yang dilengkapi sabun dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik.