REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Brasil menerima pengiriman pertama 88 liter bahan aktif untuk membuat vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. Bahan aktif pembuat vaksin tersebut tiba dari Cina pada Sabtu (6/2), dengan pesawat kargo.
Bahan aktif pembuat vaksin kemudian dikirim ke pusat biomedis Fiocruz, dan diharapkan dapat memproduksi 2,8 juta dosis. Fiocruz akan menerima lebih banyak bahan aktif pembuat vaksin pada bulan ini agar dapat membuat total 15 juta suntikan vaksin yang dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford.
Vaksin AstraZeneca Plc adalah pilar utama program inokulasi nasional Brasil. Pemerintah federal telah memesan bahan untuk Fiocruz agar dapat membuat hingga 100 juta suntikan.
Untuk mulai menginokulasi 210 juta penduduknya, Brasil pada awalnya mengandalkan vaksin Cina yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd. Selain itu juga dua juta suntikan AstraZeneca siap pakai yang diimpor dari India bulan lalu. AstraZeneca mengajukan permohonan pada 29 Januari kepada otoritas Brasil untuk persetujuan regulasi penuh atas vaksinnya.
Institut biomedis Butantan Sao Paulo mengatakan, pihaknya telah mulai mengisi dan menghabiskan 8,6 juta dosis vaksin Sinovac yang disebut Coronavac dengan bahan-bahan yang tiba dari Cina pada hari Rabu (3/2). Butantan mengharapkan dapat menerima pasokan bahan lain untuk membuat tambahan 8,7 juta dosis. Sementara itu, Pfizer mengajukan permohonan pada Jumat (5/2) agar mendapatkan persetujuan penuh di Brasil.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan, dia tidak akan mengambil bagian untuk mendapatkan suntikan Covid-19. Dia tidak percaya dengan virus korona dan menyebutnya sebagai "flu kecil".
Pemerintahan Bolsonaro mendapatkan kritik atas lambatnya penanganan pandemi virus korona yang telah menewaskan lebih dari 231 ribu warga Brasil. Pemerintahan Bolsonaro juga berada di bawah tekanan setelah lambatnya peluncuran vaksin.