Ahad 07 Feb 2021 17:49 WIB

Sekolah di Pangandaran Kembali Dijadikan Tempat Isolasi

Salah satu sekolah yang akan jadi tempat isolasi adalah SDN 4 Babakan, Pangandaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang warga tengah melakukan isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Seorang warga tengah melakukan isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Pemrintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran kembali menyiapkan gedung sekolah untuk menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala. Penggunaan gedung sekolah sebagai tempat isolasi itu untuk mengurangi pasien terkonfirmasi menjalani isolasi mandiri. 

Pelaksana Harian (Plh) Bupati Pangandaran, Kusdiana mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke sekolah yang akan dijadikan tempat isolasi. Salah satunya adalah SDN 4 Babakan, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran. 

Baca Juga

"Itu akan kita siapkan jadi tempat karantina orang tanpa gejala (OTG). Sekarang ke teman-teman camat dan kepala desa harus ada karantina khusus di masing-masing wilayah. Jadi seperti dulu," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (7/2).

Pada masa awal pandemi Covid-19 terjadi, Pemkab Pangandaran juga menggunakan sekolah sebagai tempat isolasi terpusat. Tempat itu digunakan untuk mengarantina pemudik yang baru pulang dari luar daerah sebelum kembali ke rumah. Kebijakan tersebut dilakukan lantaran saat itu banyak warga Kabupaten Pangandaran kembali dari luar kota karena kehilangan pekerjaan.

Menurut Kusdiana, ke depan masing-masing desa harus menyiapkan minimal satu tempat isolasi terpusat. Ia membebaskan masing-masing desa untuk menggunakan gedung yang tersedia. Gedung sekolah dinilai menjadi salah satu pilihan karena saat ini kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa di Pangandaran dilakukan secara daring dan luring. "Gimana Pak Kuwu (kades) mau di sekolah atau tempat lain," kata dia.

Selain gedung sekolah, Pemkab Pangandaran juga telah menyiapkan puskesmas untuk merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Dari total 15 puskesmas di Pangandaran, sembilan di antaranya sudah memiliki ruang rawat inap. Di sembilan puskesmas itu, sudah disiapkan masing-masing dua tempat tidur untuk merawat pasien tanpa gejala. 

"Kalau untuk yang bergejala, kita ada dua tempat. Satu rumah sakit (RSUD Pandega) dan satunya lagi gedung SD di dekat rumah sakit," kata Kusdiana. 

Ia menjelaskan, RSUD Pandega hanya akan menangani kasus Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat. Sementara untuk pasien Covid-19 bergejala ringan akan ditempatkan di gedung SD yang lokasinya dekat dengan RSUD Pandega.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran hingga Sabtu (6/2), total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu berjumlah 826 orang. Sebanyak 483 orang telah dinyatakan sembuh, 19 orang menjalani isolasi RSUD Pandega, 305 orang isolasi mandiri, dan 19 orang meninggal dunia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement