Senin 08 Feb 2021 04:59 WIB

Kisah Sosok Zaim Saidi Yang Hebohkan Dinar dan Dirham

Kisah Zaim Saidi, penggagas Pasar Muamalah dinar dan dirham.

Zaim Saidi, Direktur Wakala Induk Nusantara
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Zaim Saidi, Direktur Wakala Induk Nusantara

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Moh As'adi, Jurnalis Senior Republika.

Suatu hari, seorang anak kecil kurus tinggi berkejar-kejaran dengan bapaknya, lantaran anak ini luar biasa bandelnya. Zaim Saidi namanya, anak ke-13 dari 15 bersaudara, dari keluarga besar H Abdulchalim, putra Haji Ridwan, bendaharawan kelompok perlawanan terhadap Belanda yang dipimpin KH Subuchi, di Kota Parakan, Kabupaten Temanggung.

Pesantren ini terkenal sebagai pesantren Bambu Runcing. Dahulu, Kiai Subkhi adalah penasihat spiritual Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman. Kala itu, para santri yang berjuang melawan Belanda selalu datang ke Kiai Subkhi untuk meminta doa (suwuk). Nasihat Kiai Subkhi yang melegenda ke Jenderal Sudirman adalah pesannya agar dia tak boleh batal wudhu selama memimpin pasukan gerilya. Dan nasihat ini sangat dipatuhi Jenderal Sudirman.

Khusus untuk Zaim, masa kecil dan remajanya semasa di Parakan terbilang anak yang nyentrik, lucu tapi cerdas, dengan potongan rambut poni.

Ayahnya, berwatak keras, tapi juga dikenal sebagai sosok cerdas serta kreatif. Ayah Zaim yang juga ayah saya mengajarkan kami sebuah prinsip hidup: Hiduplah seperti air, alirkan ketempat-tempat yang tepat, jangan dibiarkan berhenti di sebuah penampungan lalu meluber tidak bermanfaat. Jika kalian alirkan, air akan terus mengalir dari mata air. Dan, kini saya memaknai, hidup harus bermanfaat bagi orang lain dan berilmu.

Sosok Zaim Saidi hari-hari ini tengah menjadi perbincangan di mana-mana, baik melalui media sosial maupun televisi. Ini karena terkait pengakapan yang sangat kontroversial oleh pihak kepolisian atas persangkaan mendirikan Pasar Muamalah.

Seperti yang dibilang suami keponakan saya Sunardi M, seorang anak muda sedikit nyentrik. Ia menyebut sosok Zaim memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Sejak muda, menurut saya, memang sudah demikian kritis. Untuk mencapai apa yang dicita-citakan, ia termasuk pekerja keras. Dan benar kata saudara saya lainnya, Zaim memiliki perhatian kepada saudara dan familinya.

Pada Lebaran, dia memang jarang pulang, tetapi setiap Hari Raya Kurban dia dipastikan pulang kampung. Untuk apa? Menebar kebaikan. Zaim menjadi koordinator bagi anggota keluarga untk menebar kurban. Dia melaksanakan pesan sebagaimana dicita-citakan ibu yang sepanjang hidupnya agar selalu menyembelih hewan kurban di desa-desa.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement