REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh memulai kampanye vaksinasi Covid-19 secara nasional pada Ahad (7/2). Hal itu dilaksanakan setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina meluncurkan imunisasi dari Dhaka pada 27 Januari lalu.
Kampanye vaksinasi dilaksanakan di 1.005 fasilitas kesehatan umum seluruh Bangladesh. Dalam prosesnya, Bangladesh tak hanya menginokulasi pekerja medis garis depan. Pejabat seperti hakim pengadilan tinggi, termasuk Menteri Kesehatan Zahid Maleque, turut divaksinasi. Tujuannya adalah meningkatkan kepercayaan publik terhadap efektivitas dan keamanan vaksin.
Dalam acara peresmian di ibu kota, Maleque menekankan bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksi Oxford-AstraZeneca aman. Sejauh ini Bangladesh telah menerima 7 juta dosis vaksin tersebut. Menurut Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan Bangladesh, lebih dari 328 ribu warga telah mendaftar untuk divaksinasi.
"Kami berharap untuk memulai vaksinasi massal untuk semua orang dalam 10-15 hari ke depan," kata Kepala Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan Bangladesh ABM Khurshid Alam saat diwawancara Anadolu Agency.
Sejauh ini Bangladesh telah mencatatkan lebih dari 537 ribu kasus Covid-19. Sebanyak 8.190 warga di sana meninggal akibat terinfeksi virus korona.
Baca juga : Brasil Terima Bahan Aktif Pembuat Vaksin Covid-19