REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Banjir melanda enam desa yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Majalengka, Ahad (7/2). Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga menggenangi jalan nasional, jalan kabupaten dan jalan desa, sehingga sempat membuat akses warga menjadi terhambat.
Adapun keenam desa yang dilanda banjir itu yakni Desa Biawak Blok Desa Kecamatan Jatitujuh, Desa Sukamukya Blok Padasuka Kecamatan Kertajati, Desa Mekarjaya Blok Sukamerak Kecamatan Kertajati, Desa Bantarjati Kecamatan Kertajati di enam blok, Desa/Kecamatan Kertajati, dan Desa Kertasari Kecamatan Ligung.
"Ketinggian banjir bervariasi, antara 20 centimeter (cm) sampai satu meter (m),’’ ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Rezza Permana.
Rezza menyebutkan, di Desa Biawak Blok Desa Kecamatan Jatitujuh, tercatat ada 14 rumah warga yang terendam. Selain itu, air dengan ketinggian 40 cm juga menggenangi jalan nasional sepanjang 100 meter.
‘’Akses lalu lintas jadi tersendat,’’ terang Rezza.
Di Desa Sukamukya Blok Padasuka Kecamatan Kertajati, banjir merendam tujuh rumah dan sawah sekitar enam hektare. Banjir juga menggenangi jalan kabupaten di desa tersebut sepanjang 50 m, dengan ketinggian 40 cm.
Sedangkan di Desa Mekarjaya Blok Sukamerak Kecamatan Kertajati, ada 25 rumah dan sawah sepuluh hektare yang terendam. Tak hanya itu, air dengan ketinggian 70 cm juga merendam jalan kabupaten sepanjang 100 meter.
Di Desa Bantarjati Kecamatan Kertajati, banjir menggenangi 200 rumah warga yang tersebar di enam blok. Selain itu, tercatat ada lima fasilitas ibadah dan dua fasilitas pendidikan yang terendam.
‘’Di Desa Bantarjati, banjir juga menggenangi jalan desa sepanjang 1,23 kilometer, dengan ketinggian sekitar 20 cm,’’ terang Rezza.
Rezza menambahkan, sejumlah warga di beberapa lokasi terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabat mereka. Pihak BPBD pun membantu proses evakuasi warga, terutama lansia.
Sedangkan untuk banjir di Desa/Kecamatan Kertajati dan Desa Kertasari Kecamatan Ligung, hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh data mengenai dampak banjir tersebut.
Rezza mengungkapkan, banyaknya jalan yang terendam air menyulitkan pihaknya dalam menjangkau lokasi banjir. Bahkan, di sejumlah titik, petugas harus memutar jalan dengan jarak yang jauh agar sampai ke lokasi banjir.
‘’Jarak antara lokasi banjir yang satu dengan lainnya berjauhan, ditambah banyak jalan yang tergenang banjir,’’ tutur Rezza.
Rezza mengatakan, banjir terjadi akibat hujan turun dengan intensitas tinggi. Selain itu, hujan juga turun dengan durasi yang lama.