REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Sejumlah elemen di Ternate, Maluku Utara (Malut) memanfaatkan lahan tidur untuk dijadikan sebagai kawasan tanaman hidroponik. Pemanfaatan tanah tak terpakai itu untuk memenuhi kebutuhan sayur-mayur untuk masyarakat di daerah ini.
"Kami melihat rata-rata kebutuhan sayur-mayur yang dikonsumsi masyarakat Kota Ternate banyak dipasok dari Sulawesi, sehingga berinisiatif untuk menjadikan lahan tidur untuk penanaman hidroponik," kata salah seorang pengelola tanaman hidroponik di Ternate, Subhan Somola, Ahad (7/2).
Menurut dia, ada sejumlah wilayah di Akeboca untuk mengembangkan tanaman hidroponik. Sebab, di Kota Ternate memang terkendala lahan yang relatif kecil.
Suhban menyatakan, pihaknya saat ini fokus menanam selada dengan memasarkan ke berbagai pasar modern maupun tradisional. Bahkan, saat ini telah dipasarkan di Kota Tidore.
Pihaknya juga memasarkan melalui media sosial dengan omzet Rp 15 juta per bulan. Sementara, Hypermart meminta pasokan sayuran 20 kilogram per pekan.
Dia berharap anak-anak muda bisa konsisten membangun pertanian karena dapat menghasilkan pendapatan besar. Data hasil pertanian masuk ke perusahaan Rp 20 miliar per bulan.