Senin 08 Feb 2021 02:08 WIB

1.427 Relawan BNPB Bantu Tracing Covid-19 di Jakarta

1.427 relawan BNPB tersebut tersebar di 309 Puskesmas DKI Jakarta.

Tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap tengah beraktivitas.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap tengah beraktivitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan 1.427 relawan guna membantu penelusuran (tracing) kasus Covid-19 di DKI Jakarta. Para relawan itu tersebar di ratusan puskesmas.

"Proses tracing di Jakarta, dibantu juga oleh 1.427 relawan BNPB yang tersebar di 309 Puskesmas DKI Jakarta," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (7/2).

Di DKI Jakarta kata Dwi, telah dilakukan testing sebanyak 12 kali dari standar minimal WHO selama sepekan. Termasuk 87 persen dilakukan untuk pemeriksaan pada kasus suspek dan kontak erat.

"Karenanya, peningkatan kasus juga terjadi lantaran tracing ditingkatkan pada kontak erat kasus positif, yakni satu kasus positif diperiksa tujuh kontak erat," ucapnya.

Tercatat jumlah total pasien positif Covid-19 di Jakarta hingga Ahad mencapai angka 293.825 kasus, setelah terjadinya pertambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 4.213 kasus dari angka total sebelumnya sebesar 289.612 kasus.

Dwi menjelaskan Covid-19 di DKI Jakarta tersebar di Jakarta Timur sebanyak 1.530 kasus, Jakarta Selatan (785 kasus), Jakarta Pusat (519 kasus), Jakarta Utara (477 kasus),Jakarta Barat (470 kasus), dan Kepulauan Seribu (tiga kasus).

"Serta terdaftar pasien beralamat di luar DKI Jakarta sebanyak 340 kasus dan alamat tidak dilaporkan sebanyak 89 kasus," ucapnya.

Dari jumlah total kasus positif Covid-19 di Jakarta itu terdapat 23.869 orang sebagai pasien kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi.

Kemudian 4.587 orang meninggal dunia atau meningkat 46 orang dibanding jumlah sebelumnya 4.541 orang.

Sementara, 265.369 orang dinyatakan sembuh, atau meningkat 4.342 orang dari jumlah pasien sembuh sebelumnya yang mencapai 261.027 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement