Senin 08 Feb 2021 07:37 WIB

Andi Mallarangeng: Demokrat tak Khawatir Diserang Balik

Andi Mallarangeng mengungkap saat ini mendsos Demokrat diserang buzzer dan hacker.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Andi Mallarangeng
Foto: Republika/Prayogi
Andi Mallarangeng

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menegaskan partainya akan terus melakukan perlawan terhadap upaya penggembosan oleh pihak eksternal. Andi Mallarangeng mengaku tak khawatir jika upaya yang dilakukan Partai Demokrat saat ini justru diserang balik oleh penguasa melalui institusi penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri dan Kejagung.

"Kalau saya sih nggak takut tuh, kita di luar kekuasaan kok. Yang banyak masalah soal korupsi dan segala pelanggaran hukum lain-lain ya di dalam kekuasaan." kata Andi dalam diskusi daring, Ahad (7/2). 

Baca Juga

Andi membenarkan bahwa ada pihak yang mencoba untuk mengancam akan membongkar borok Partai Demokrat. Andi mengaku tak khawatir dengan ancaman tersebut.

"Ada lah saya tahu ngancam-ngancam, katanya ngancam-ngancam kalau nanti dia dibuka, nanti diancam juga buka-bukaan borok-boroknya partai politik, Partai Demokrat, ya silakan aja lah kalau memang sudah ada, dari dulu juga (Partai Demokrat) sudah dihajar," ujarnya.

Andi mengatakan ancaman yang benar-benar nyata yang ia terima saat ini yaitu serangan pendengung (buzzer) dan peretas (hackers). Ia mengaku akun media sosial miliknya kerap diretas oleh para hackers.

"Kita punya sosial media diserang, akun-akun saya diserang oleh buzzer-buzzer, ini yang sekarang kita hadapi sehari-hari dan itu yang real," tuturnya.

Baca juga : Calon Bintara Orang Asli Papua Diminta Jaga NKRI

Ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari resiko yang harus dihadapi. Ia mempersilakan jika ada pihak lain yang mau menyerang melalui jalur hukum. "Kita nggak bisa langkah kita terhenti hanya karena diancam-ancam semacam itu," tegasnya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement