Senin 08 Feb 2021 08:20 WIB

Kota Muslim di Rusia yang Pertama Kali Cetak Alquran

Terdapat kota di Rusia yang pertama kali cetak mushaf Alquran

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat kota di Rusia yang pertama kali cetak mushaf Alquran. Ilustrasi Alquran
Foto: republika
Terdapat kota di Rusia yang pertama kali cetak mushaf Alquran. Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, KAZAN – Kota Kazan, sebuah kota di Republik Federal Tatarstan, Rusia ternyata menjadi kota dengan penganut agama Islam terbesar di Rusia yang pertama kali melakukan pencetakan mushaf Alquran. 

Sebagaimana dikatakan Mufti Kazan, Kamil Samigullin dalam sebuah acara di Universitas Islam di Kazan mengatakan bahwa tepatnya pada 1803 untuk pertama kalinya Kazan sebagai kota Muslim atau dengan mayoritas berpenduduk Muslim saat itu sudah mampu mencetak salinan mushaf Alquran. 

Baca Juga

Samigullin mengatakan, pada masa itu mencetak buku maupun kitab dalam bahasa Arab sangat sulit untuk dilakukan terlebih warga menghadapi banyak pembatasan di bawah Rusia.   

Samigullin mengatakan untuk pencetakan Alquran pertama kali di dunia memang dilakukan di Venesia, Italia yakni pada 1537. Setelah itu, kitab suci Alquran dicetak di negara lainnya yang berbeda yakni di kota Hamburg, Jerman tepatnya pada 1694. 

Akan tetapi dua kota itu bukanlah kota dengan populasi Muslim. Sehingga kota dengan populasi Muslim di dunia yang pertama kali melakukan pencetakan mushaf Alquran adalah kota Kazan. Lebih dari itu, menurut Samigullin hasil pencetakan di Italia maupun Jerman ditemukan adanya kesalahan. "Salinan itu memiliki banyak kesalahan di dalamnya, termasuk kesalahan pencetakan," kata Samigullin seperti dilansir Iqna.ir pada Senin (8/2).  

Kazan sendiri adalah sebuah kota di barat daya Rusia, di tepi sungai Volga dan Kazanka. Kasan merupakan ibu kota Republik Tatarstan, wilayah semi-otonom Federasi Rusia. 

 

Sumber: iqna

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement