REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman, Martin Griffiths, mengunjungi Iran untuk pertama kalinya membahas krisis Yaman, Ahad (7/2). Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah pemerintah AS mengumumkan diakhirinya dukungannya untuk operasi militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.
"Utusan Khusus PBB Martin Griffiths telah tiba di Teheran untuk kunjungan dua hari, di mana dia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dan pejabat Iran lainnya," kata TV pemerintah Iran.
Kantor Griffiths mengatakan kunjungan itu adalah bagian dari upaya diplomatik untuk mendukung penyelesaian politik yang dinegosiasikan untuk konflik tersebut. Prioritas langsung adalah untuk mendukung kesepakatan antara pihak-pihak yang bertikai tentang gencatan senjata, langkah-langkah kemanusiaan mendesak, dan dimulainya kembali proses politik.
Juru bicara Griffiths, Ismini Palla, mengatakan kunjungan tersebut telah direncanakan untuk beberapa waktu. Kunjungan terjadi pada saat dia mencoba untuk mengumpulkan lebih banyak dukungan diplomatik, regional dan internasional untuk upayanya untuk mengakhiri perang.
"Griffiths akan berkonsultasi dengan pejabat Iran tentang cara-cara untuk meringankan penderitaan rakyat Yaman," kata kantor berita negara Iran IRNA melaporkan.