REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Perwakilan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Majid Takht-Ravanchi memprotes ancaman tindakan militer Israel terhadap Iran. Takht-Ravanchi mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan meminta agar PBB ikut turun tangan untuk menyelesaikannya.
Dalam surat tersebut, Takht-Ravanchi mengatakan, Israel telah meningkatkan "retorika provokatif dan penghasut" terhadap Iran. Selain itu, Israel juga secara aktif membuat rencana untuk bertindak atas ancaman yang mereka lontarkan. Takht-Ravanchi mengatakan, pada akhir Januari Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel Aviv Kochavi menyatakan bahwa militer Israel sedang mempersiapkan rencana operasional sebagai reaksi terhadap Iran yang meningkatkan program nuklir dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut Takht-Ravanchi ancaman itu melanggar pasal dua piagam PBB. Ancaman tersebut membutuhkan "tanggapan proporsional oleh komunitas global" karena sejarah Israel yang menyerang negara lain di kawasan. Pasal dua piagam PBB menyatakan bahwa, anggota harus menahan diri dalam hubungan internasional mereka dari ancaman atau penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara manapun.
"Kami memiliki hak intrinsik untuk membela diri dan secara tegas menanggapi setiap ancaman atau tindakan salah oleh rezim Israel," tulis Takht-Ravanchi dalam suratnya, dilansir Aljazirah, Senin (8/2).