Senin 08 Feb 2021 10:03 WIB

Anies: Tantangan Pers Kali ini Kalahkan Penyebaran Covid-19

Anies nilai mengalahkan penyebaran Covid-19 menjadi panggilan sejarah bagi insan pers

Rep: Mimi Kartika/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pers saat ini menghadapi tantangan untuk mengalahkan penyebaran Covid-19. Ia menyebutnya juga sebagai panggilan sejarah seperti halnya peran jurnalis yang menjadi ujung tombak untuk menggagas dan menyebarkan ide kemerdekaan Indonesia.

"Hari tantangannya bukan mengusir kolonialisme kali ini tantangannya adalah mengalahkan penyebaran virus," ujar Anies dalam sambutannya pada acara Hari Pers Nasional 2021 yang disiarkan langsung dari Jakarta, Senin (8/2).

Baca Juga

Anies mengatakan, semua tokoh pendorong kemerdekaan pun adalah penulis dan semua penulis ialah kaum intelektual di masanya. Semua gagasan disampaikan dalam bentuk tulisan-tulisan yang menyebar ke berbagai wilayah terutama kota-kota besar di Tanah Air, hingga Indonesia merdeka.

"Panggilan sejarah bagi pers di Indonesia, Insya Allah panggilan ini akan dijawab dengan peran yang membuat kita bisa segera bangkit," katanya.

Anies mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para jurnalis yang telah mengawasi pekerjaan pemerintah. Dalam situasi krisis di mana perubahan terjadi sangat cepat, lanjut Anies, pemerintah harus bekerja dengan cepat dan tepat, dan media massa berperan menjadi mata serta telinga atas hal-hal yang nyatanya terjadi di lapangan.

Menurutnya, peran pers membantu pemerintah untuk dapat memastikan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 berjalan baik di lapangan. Selain itu, kebijakan yang tepat pun harus dibarengi dengan perilaku benar di tataran masyarakat untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Dengan demikian, kata Anies, harus ada kesamaan kesadaran, kesetaraan pengetahuan, dan pemahaman yang tepat semua pihak untuk bersama-sama mengendalikan pandemi Covid-19. Menurutnya, peran membangun kesadaran semua pihak itu hanya bisa dilakukan pers.

"Bagaimana saya memakai masker, bagaimana saya menjaga jarak, bagaimana saya mencuci tangan secara rutin, itu akan sangat dipengaruhi pemahaman kita dan hari ini media menjadi instrumennya," kata Anies.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement