Senin 08 Feb 2021 10:18 WIB

Dinkes DKI: Tempat Tidur dan Ruang Isolasi Covid-19 Cukup

Dinkes menyebut ketersediaan ruang isolasi di wisma Atlet 33 persen

Sejumlah tenaga kesehatan yang dinyatakan positif COVID-19 diantar rekannya menuju tempat isolasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah tenaga kesehatan yang dinyatakan positif COVID-19 diantar rekannya menuju tempat isolasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyampaikan ketersersediaan tempat tidur dan fasilitas isolasi bagi pasien COVID-19 di Jakarta masih memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan perawatan.

"Per 5 Februari, tempat tidur isolasi yang tersedia sebanyak 8.259, dengan persentase keterisian sebesar 72 persen atau 5.921 tempat tidur. Untuk tempat tidur ICU yang tersedia sebanyak 1.133, dengan persentase keterisian sebesar 74 persen atau 842 tempat tidur," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangannya, Ahad (7/2).

Dwi menambahkan ketersediaan untuk tempat isolasi terkendali, Wisma Atlet dan rumah untuk kasus tanpa gejala dan gejala ringan mencapai 46 persen.

Dia mengatakan sebanyak 33 persen kasus positif aktif di Jakarta merupakan pasien bergejala sedang sampai dengan kritis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat telah dilakukan tes PCR sebanyak 19.533 spesimen.

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 17.813 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 4.213 positif dan 13.600 negatif."Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 262.980. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 114.429," ujarnya.

Dwi menjelaskan distribusi kasus pada hari ini, yaitu Jakarta Timur sebanyak 1.530 kasus, Jakarta Selatan sebanyak 785 kasus, Jakarta Pusat sebanyak 519 kasus, Jakarta Utara sebanyak 477 kasus, Jakarta Barat sebanyak 470 kasus, Kep. Seribu sebanyak 3 kasus, serta terdaftar pasien beralamat di luar DKI Jakarta sebanyak 340 kasus dan alamat tidak dilaporkan sebanyak 89 kasus.

Sementara itu, di DKI Jakarta telah dilakukan testing sebanyak 12x dari standar minimal WHO dalam seminggu, di mana 87% dilakukan untuk melakukan pemeriksaan pada kasus suspek dan kontak erat.

Peningkatan kasus juga terjadi lantaran tracing ditingkatkan pada kontak erat kasus positif, yakni 1 kasus positif diperiksa 7 kontak erat. Proses tracing dibantu 1.427 relawan BNPB yang tersebar di 309 Puskesmas DKI Jakarta.

Kumulasi total kasus positif pandemi COVID-19 di Jakarta pada hari Minggu tanggal 7 Februari 2021 ini mencapai angka 293.825 kasus, setelah terjadinya pertambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 4.213 kasus dari angka total sebelumnya sebesar 289.612 kasus.

Dari dalam kumulasi total kasus positif COVID-19 itu, sebanyak 23.869 orang (turun 175 dari sebelumnya 24.044 orang) di antaranya, merupakan angka pasien kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi.

Kemudian 4.587 orang (bertambah 46 dibanding sebelumnya 4.541 orang) di antaranya, meninggal dunia, atau senilai 1,6 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.

Sementara, 265.369 orang di antaranya sembuh, atau meningkat 4.342 orang dari kumulasi total pasien sembuh sebelumnya sebanyak 261.027 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement