Senin 08 Feb 2021 10:41 WIB

DPRD Yogyakarta: UKM Perlu Kuasai Teknologi Digital

Pelaku usaha belum memberi nilai tambah produk yang dijual seperti narasi menarik

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Yogyakarta Tutty Fetrianingsih memotret kerajinan produksinya yang dipasarkan melalui online marketplace, di galeri Kana Shibori, Yogyakarta, Sabtu (15/8/2020). Guna mendorong produktivitas para pelaku UMKM, XL Axiata bekerjasama dengan Komunitas Karang Mitra Usaha Yogyakarta menyediakan layanan internet melalui program paket komunitas XL Biz yang mempermudah mereka untuk go digital.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Yogyakarta Tutty Fetrianingsih memotret kerajinan produksinya yang dipasarkan melalui online marketplace, di galeri Kana Shibori, Yogyakarta, Sabtu (15/8/2020). Guna mendorong produktivitas para pelaku UMKM, XL Axiata bekerjasama dengan Komunitas Karang Mitra Usaha Yogyakarta menyediakan layanan internet melalui program paket komunitas XL Biz yang mempermudah mereka untuk go digital.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital dinilai menjadi sangat penting dimiliki oleh seluruh pelaku usaha termasuk usaha kecil dan menengah sehingga DPRD Kota Yogyakarta mendorong intensifikasi pelatihan digital untuk pelaku usaha kecil dan menengah terlebih di masa pandemi Covid-19.

"Penggunaan teknologi digital tidak hanya terbatas untuk kepentingan pemasaran atau penjualan saja tetapi juga dapat dimanfaatkan lebih luas," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Oleg Yohan di Yogyakarta, Senin (8/2).

Menurut dia, sudah banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang mulai memanfaatkan pemasaran secara daring di masa pandemi Covid-19, namun sistem pemasaran tersebut belum dilakukan secara maksimal.

Salah satu aspek yang belum banyak dimanfaatkan pelaku usaha adalah menambahkan nilai tambah dari setiap produk yang dijual melalui pemberian narasi yang menarik.

Oleg meyakini, penambahan narasi atau cerita dari setiap produk yang dihasilkan akan memberikan nilai lebih dari sebuah produk dan bisa menarik lebih banyak konsumen untuk membelinya.

"Tentu saja, cara menampilkan produk juga harus menarik. Harus disertai dengan foto atau video yang menarik dan mendukung narasi yang diberikan," katanya.

Ia menyebut, para pelaku UKM di Kota Yogyakarta membutuhkan pelatihan tersebut supaya pemasaran yang dilakukan secara daring menjadi semakin maksimal. "Tidak perlu menggunakan peralatan yang mahal, tetapi bisa memanfaatkan peralatan yang sudah dimiliki selama ini seperti telepon genggam. Jika pelatihan dilakukan dengan baik, maka hasilnya pun akan baik," katanya.

Dorongan untuk memberikan pelatihan digital bagi pelaku UKM tersebut, lanjut Oleg, diwujudkan dalam kegiatan musrenbang yang dilakukannya di Kelurahan Cokrodirjan. "Kami memberikan pelatihan kepada pelaku UKM kuliner dan sandang yang memproduksi batik. Pendampingan harus dilakukan terus menerus dan diharapkan UKM bisa bangkit di masa pandemi ini," katanya.

Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta juga sudah memiliki Ruang Kreatif di lantai empat Pasar Prawirotaman Yogyakarta yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UKM untuk mengembangkan usahanya. Di ruang kreatif tersebut, sudah difasilitasi berbagai sarana dan prasarana seperti studio foto dan studio digital untuk mendukung pemasaran secara daring.

 

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement