REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, menyatakan, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang telah merendam sedikitnya 12 kecamatan di daerah tersebut. Adapun Kabupaten Bekasi terdiri 23 kecamatan.
"Banjir tersebar di 12 kecamatan dengan ketinggian air 30-150 sentimeter. Selain banjir, bencana angin puting beliung juga menyapu permukiman warga di Desa Tamansari, Kecamatan Setu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), Senin (8/2).
Dia mengatakan, 12 wilayah terdampak banjir, meliputi Kecamatan Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Muaragembong.
"Untuk Muaragembong di Desa Pantai Harapan Jaya, dan khusus Kecamatan Setu bencana puting beliung," ucap Henri.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi bersama kepolisian dan TNI terus melakukan pemantauan guna penanganan warga terdampak banjir di beberapa lokasi. "Sekitar 5.672 kepala keluarga yang terdampak sudah dalam penanganan petugas di lapangan dan air juga sudah mulai surut hari ini," ucapnya.
Henri menjelaskan, musibah banjir ini berawal dari hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu (6/2) hingga Ahad (7/2). Hujan dengan intensitas tinggi itu menyebabkan genangan air di 92 titik yang tersebar di 27 desa dan kelurahan.
Pihaknya mencatat sedikitnya ada 13.021 kepala keluarga yang menjadi korban banjir serta angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Setu pada Ahad. "Untuk rumah yang terdampak puting beliung, yakni 38 rumah rusak berat dan 35 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan," katanya.
Selain hujan dan angin, kata dia, banjir juga disebabkan meluapnya sejumlah sungai ke permukiman warga yang tinggal di bantaran sungai. "Seperti luapan air yang berasal dari Sungai Ciherang, Cibeetdan Sungai Citarum," ujar Henri.
Pemkab telah menyiagakan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. Selain itu, relawan dibantu pihak kepolisian dan TNI juga menyalurkan bantuan logistik serta mendirikan posko banjir di beberapa tempat untuk penanganan langsung di lokasi banjir.
Henri mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. Kondisi itu diperkirakan masih terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.