REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina EP Asset 5 Sanggata Field (PEP) mencatat produksi minyak sebesar 415 barel per hari (bph) dari sumur ST-200 pada akhir pengeboran 30 Januari 2021. Produksi tersebut tiga kali lipat lebih tinggi dari angka prediksi dari sumur yang ditajak pada 28 Desember 2020.
Hanif Setiawan, Sangatta Field Manager, mengatakan keberhasilan produksi sumur ST-200 merupakan kerja keras berbagai pihak yang saling bersinergi antara PEP Sangatta, mitra kerja, PDSI, pemerintah daerah dan warga masyarakat.
"Keberhasilan ST-200 menjadi bukti bahwa dengan sinergi antarlini termasuk dengan pemangku kepentingan dan menjalankan bisnis operasi yang tidak biasa dengan mengadaptasi situasi pandemi melalui protokol Covid-19 yang baik bukan hanya memberikan tambahan produksi migas, tetapi lebih dari itu keselamatan dan kesehatan tetap terjaga," ujar Hanif, Senin (8/2).
Pengeboran sumur ST-200 yang berada Dusun Topo Indah, Desa Sangatta Selatan, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur dilakukan hingga kedalaman akhir 2.203 meter Measure Depth (mMD)/2.076 meter True Vertical Depth (mTVD). Pengeboran menggunakan rig 22.2 / OW700-M milik Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
PEP Sangatta terus melakukan upaya terbaik dalam proses pengeboran sumur dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dari awal persiapan hingga pengeboran dilakukan. Kru yang terlibat dalam pengeboran ini telah melewati skrining protokol kesehatan Covid-19 yang diterapkan di Pertamina EP (PEP) maupun pemerintah daerah setempat.
Aspek HSSE tetap menjadi perhatian penuh selama proses pengeboran sumur ST-200 ini. Aspek HSSE dipastikan terpenuhi guna keselamatan dan keamanan semua pihak yang terlibat. PEP Sangatta akan terus menjaga dan meningkatkan produksi melalui pengeboran sumur selanjutnya.