Senin 08 Feb 2021 12:19 WIB

Anies: Tantangan Kalahkan Covid-19 Panggilan Sejarah Pers

Tantangan bangsa Indonesia bukan kolonialisme, melainkan mengalahkan virus corona.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Foto: Prayogi/Republika
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyatakan, tantangan dalam mengalahkan pandemi Covid-19 adalah panggilan sejarah bagi dunia jurnalistik. Seperti halnya pendiri bangsa ketika berjuang dengan menulis buah pikiran yang disampaikan dalam bentuk tulisan, sambung dia, pers adalah ujung tombak dalam menyebarkan ide penanggulangan Covid-19.

Menurut dia, kali ini tantangan bangsa Indonesia bukan kolonialisme, melainkan mengalahkan penyebaran virus corona. "Dan ini adalah panggilan sejarah bagi dunia jurnalistik, dan pers di Indonesia, Insya Allah panggilan ini akan dijawab dengan peran yang akan membuat kita segera bangkit," kata Anies di Jakarta, Senin (8/2).

Anies hadir sebagai pembicara Konvensi Nasional Media Massa dengan tajuk "Pers Nasional Bangkit dari Krisis Akibat Covid-19 dan Tekanan Disrupsi Digital" dalam menyambut Hari Pers Nasional 2021 secara virtual. Karena itu, menurut Anies, pandemi Covid-19 jangan dipandang sebagai peristiwa yang terjadi dalam waktu singkat.

Pandemimerupakan peristiwa yang panjang dan dikenang sepanjang sejarah. "Pandemi ini terjadi 100 tahunan. 100 tahun lalu pandemi seperti ini sudah terjadi, saat ini muncul, artinya langkah kita ini, tindakan kita hari ini bukan saja jadi perhatian kita saat ini, tapi akan jadi perhatian sejarawan yang akan datang. Mereka akan menengok masa ini," kata Anies.

Menurut Anies, peran masing-masing dari pers nantinya disorot dengan menggunakan data yang terkumpul dengan lengkap. Seperti bagian pemerintah yang melakukan 3T (test, tracing, treatment), kemudian bagian mikro (masyarakat) untuk melakukan 3M (Menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).

"Dan inilah peran media, untuk menjadi penyambung untuk bisa memastikan pertama pemerintah benar mengerjakan 3T, karena media kata Pak Nuh (Ketua Dewan Pers M Nuh) tadi, membawa peran memastikan bahwa proses pemerintahan berjalan dengan benar sebagai salah satu pilar demokrasi," kata Anies.

"Namun di sisi lain, media juga harus mengajak masyarakat, mencerahkan, dan mencerdaskan untuk menjalankan 3M dengan benar. Jadi ini adalah peluang sejarah yang harus diambil teman-teman media. Saya percaya pers Indonesia selalu jadi bagian penting dalam proses kebangsaan, proses perjalanan republik ini," tutur Anies.

Hari Pers Nasional 2021 ini dilaksanakan di Jakarta dengan berlokasi di Pantai Ancol, Jakarta Utara. Dalam Konvensi Nasional Media Massa itu terdapat diskusi yang berlangsung dua sesi dengan tema berbeda.

Pada sesi pertama, bertajuk M'embangun Ekosistem Pers Nasional Yang Berkelanjutan' dengan sambutan dari Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dan Gubernur Anies Baswedan. Sementara pengisi diskusi adalah Menkominfo Johny G Plate, pengusaha media Hary Tanoesoedibjo, Pengurus Pusat Media Siber Indonesia Anthony Wonsono, Australian Competition & Consumer Commission (ACCC) Merrin Hambley dan Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo.

Pada sesi kedua, bertajuk 'Pers Nasional Bangkit dari Krisis Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19' dengan dihadiri Yasonna Laoly (keynote speaker), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrati, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Forum Pemred Kemal E Gani, Dirut PT Telkom Ririek Adriansyah, dan redaktur senior Harian Kompas Ninuk M Pambudy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement