Senin 08 Feb 2021 12:48 WIB

Demokrat Masih Dalami Kader yang Terlibat Kudeta AHY

Demokrat berhati-hati dalam mendalami kader internal yang terlibat kudeta AHY.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai Demokrat saat ini masih mendalami keterlibatan kader dalam gerakan pengambilalihan kekuasaan Partai Demokrat. Ia mengatakan, prosesnya dilakukan secara internal dan dilakukan berdasarkan AD/ART.

"Ada tahapan-tahapan yang mesti dilalui dan kami akan melaluinya semuanya karena kami taat asas dan penuh dengan kehati-hatian," kata Herzaky kepada Republika.co.id, Senin (8/2).

Baca Juga

Herzaky menambahkan, keterlibatan pihak eksternal dalam gerakan pengambilalihan kekuasaan Partai Demokrat terus mengerucut kepada salah satu pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional dekat dengan Presiden Joko Widodo dan mantan kader Partai Demokrat yang pernah dipecat karena kasus korupsi. Oleh karena itu, Partai Demokrat saat ini juga tengah mendalami gerak-gerik pihak eksternal.

"Termasuk kemungkinan bertambahnya pelaku dari pihak eksternal. Sementara, semua masih dalam proses penyelidikan. Belum bisa kami informasikan dulu kepada publik," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng. Andi mengatakan bahwa mekanisme internal saat ini tengah berjalan.

Baca juga : Andi Mallarangeng: Demokrat tak Khawatir Diserang Balik

"Untuk sekarang ini lagi memeriksa dan kemudian juga tentu saja menangani mereka-mereka yang terlibat di dalam GPK (gerakan pengambilalihan kekuasaaan) Partai Demokrat," ujarnya, Ahad (7/2). 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement