REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sejumlah kecamatan yang berada di daerah aliran sungai (DAS) di Kabupaten Indramayu, terendam banjir, Ahad (7/2) malam hingga Senin (8/2). Warga di berbagai lokasi terpaksa mengungsi akibat genangan air yang tinggi dan berarus deras.
Kepala Sekretariat BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, mengatakan, banjir terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai di Kabupaten Indramayu. Hal itu dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak Ahad (7/2).
"Ketinggian air bervariasi. Di (Desa Tumaritis) Kecamatan Haurgeulis, ketinggian air bahkan mencapai sekitar tiga meter," ujar Caya, Senin (8/2).
Di Desa Tumaritis, banjir terjadi akibat meluapnya sungai Cipunegara, yang berbatasan dengan Kabupaten Subang. Air bahkan mengalir dengan cepat dan deras ke pemukiman warga.
Banjir juga terjadi di tiga desa di Kecamatan Widasari akibat meluapnya sungai Cimanuk, Senin (8/2). Yakni, Desa Kongsijaya Blok Remis dan Blok Mawar, Desa Bangkaloa Ilir Blok Jembatan Bangkrong dan Desa Widasari Blok Dua.
Di wilayah itu, air sungai meluap melebihi tanggul dan merendam pemukiman warga. Tercatat sedikitnya ada 143 rumah warga yang terendam. Warga pun bergotong royong membuat penahan air dari karung yang berisi tanah.
Banjir juga merendam wilayah perkotaan di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu. Seperti yang terlihat di Jalan Siliwangi, sekitar pukul 08.00 WIB, air menggenangi ruas jalan tersebut akibat luapan Sungai Cimanuk.
Tingginya debit air Sungai Cimanuk telah membuat salah satu tanggul sungai di Blok Tarsih, Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi, jebol. Air langsung menggenangi persawahan dan tambak. Bahkan pada siang ini, air mulai mendekati permukiman.
Di Kecamatan Gabuswetan, banjir akibat limpasan sungai Prawan merendam lima desa dengan ketinggian di kisaran 40 – 150 cm. Yakni, Desa Gabuskulon, Babakanjaya, Kedungdawa, Drunten Kulon, dan Drunten Wetan.