jatimnow.com - Pondasi jembatan gantung sepanjang 23 meter di Dusun Bulu, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan yang menjadi akses 7 kepala keluarga (KK) dan pondok pesantren, ambrol diterjang banjir.
Akibatnya, jembatan tersebut ditutup lantaran struktur bangunannya sudah goyang dan membahayakan bila dilalui pejalan kaki dan kendaraan.
"Ambrolnya ini sejak Rabu (3/2/2021) kemarin saat banjir besar Sungai Pulungan. Karena membahayakan, terpaksa kita tutup," jelas Kepala Dusun Bulu, Slamet Giyanto, Senin (8/2/2021).
Dari pantauan di TKP, jembatan gantung yang dibangun pada Tahun 1991 itu rusak parah di sisi sayap pondasi. Penutupan ini terus dilakukan sampai ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan.
"Kita tunggu sampai ada penanganan, baru kami berani buka akses jembatan ini," tambahnya.
Sementara 7 KK dan sebuah Lembaga Pondok Pesantren Darussalam serta para petani yang sehari-harinya memanfaatkan jembatan gantung itu, kini harus memutar melewati desa tetangga, yaitu Dusun Balun, Desa Kejapanan, Kecamatan Gempol yang jaraknya sekitar 2 kilometer.
"Dampaknya ini aktivitas 7 KK dan anak-anak yang mengaji harus berputar sejauh dua kilometer pak. Lewat desa tetangga. Para petani pun juga, kalau lewat sungai khawatir, air cukup deras dan dalam," tambah Sumardi.
Di sisi lain, Kepala Desa Bukusari, Nur Hayati mengatakan jika pihak pemerintah desa sudah melaporkan kejadian itu ke BPBD Kabupaten Pasuruan. Mengingat fungsi keberadaan jembatan gantung itu sangat dibutuhkan warga setempat.
"Kami sudah melaporkan jembatan gantung yang ambrol tersebut ke BPBD melalui Camat Gempol, agar segera di lakukan penanganan secepatnya," tandasnya.