Senin 08 Feb 2021 21:07 WIB

Qatar akan Bangun Rumah Sakit Pertama di Rafah Gaza

Total biaya pembangunan rumah sakit mencapai 24 juta dolar AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Jalur Gaza ilustrasi.
Foto: AP / Hatem Moussa
Jalur Gaza ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pemerintah Qatar telah menandatangani kesepakatan dengan Otoritas Palestina untuk membangun rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza. Jika terealisasi, rumah sakit itu akan menjadi yang pertama di kota tersebut.

Dilaporkan laman Middle East Monitor pada Senin (8/2), Kepala Komite Qatar untuk Rekonstruksi Gaza Mohammed Al-Emadi telah menandatangani kesepakatan tahap pertama pembangunan yang akan menelan biaya 5 juta dolar AS. Total biaya proyek telah ditetapkan sebesar 24 juta dolar AS.

Baca Juga

Rumah sakit berkapasitas 355 tempat tidur itu disebut akan dibangun di lingkungan Sultan di sebelah barat Rafah. Nantinya rumah sakit akan terdiri dari beberapa bangunan dengan spesialisasi berbeda, termasuk pembedahan. Ia akan menjadi rumah sakit pertama di Rafah.

Komite Qatar untuk Rekonstruksi Gaza melaksanakan belasan proyek penting di Gaza. Selain itu mereka pun secara teratur mendistribusikan tunjangan kepada keluarga miskin di wilayah yang diblokade tersebut.

Gaza telah berada di bawah blokade ketat Israel-Mesir sejak 2007. Tujuan mereka adalah mengikis kemampuan kelompok Hamas dalam memerintah wilayah tersebut. Blokade yang telah berlangsung selama lebih dari 13 tahun telah memicu krisis kemanusiaan di Gaza.

Pada 2012, PBB pernah memperingatkan bahwa Jalur Gaza akan menjadi wilayah yang tak layak huni. Sebab blokade ketat telah menekan kehidupan ekonomi, termasuk layanan kesehatan di wilayah tersebut.

"PBB mengatakan pada 2012 bahwa Gaza tidak akan dapat ditinggali pada 2020. Kemudian datanglah perang 2014 yang berlangsung selama 51 hari dan menghancurkan infrastruktur Gaza, diikuti beberapa eskalasi militer serta blokade ekonomi yang mencekik," kata Omar Shaban, analis politik yang berbasis di Gaza tahun lalu.

"Pada 2020 virus korona datang, menuangkan minyak ke atas api, dan situasi di sini menjadi bencana di semua tingkatan," ujar Shaban.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement