REPUBLIKA.CO.ID, PORT AU PRINCE -- Otoritas Haiti mengumumkan bahwa lebih dari 20 orang telah ditangkap karena berupaya membunuh presiden dan menggulingkan pemerintahannya.
"Kami menangkap 23 orang yang berkonspirasi melawan negara," kata Menteri Kehakiman Rockefeller Vincent.
Menurut dia, seorang hakim dan polisi termasuk di antara mereka yang ditahan. Pengumuman itu muncul ketika perselisihan tentang masa jabatan Presiden Jovenel Moise berlanjut.
Para pemimpin oposisi telah menyerukan pengunduran diri Moise, dengan menekankan bahwa masa jabatannya sudah berakhir.
"Pemerintahan saya menerima mandat konstitusional 60 bulan dari rakyat Haiti. Kami telah menghabiskan 48 bulan. Untuk 12 bulan ke depan kami akan berfokus pada reformasi sektor energi, menggelar referendum, dan menyelenggarakan pemilu," kata presiden dalam sebuah pernyataan.
Masa jabatan presiden di negara Karibia itu berlangsung selama lima tahun. Moise terpilih dalam pemilihan putaran kedua pada 2016, tetapi tidak dapat mengambil sumpah hingga 2017 karena sengketa pemilu.