Selasa 09 Feb 2021 00:20 WIB

Vaksinasi Nakes Turunkan Kasus? PPNI: Belum Bisa Disimpulkan

Pemerintah mengklaim kasus Covid-19 di kalangan nakes mengalami penurunan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Petugas merapikan tempat tidur untuk ruang perawatan pasien COVID-19 di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) tipe D Teluk Pucung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Pemerintah setempat mempersiapkan ruang tambahan di RSUD tipe D untuk ruang perawatan 100 pasien positif COVID-19.
Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA
Petugas merapikan tempat tidur untuk ruang perawatan pasien COVID-19 di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) tipe D Teluk Pucung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Pemerintah setempat mempersiapkan ruang tambahan di RSUD tipe D untuk ruang perawatan 100 pasien positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) angkat bicara mengenai klaim pemerintah yang menyatakan kasus Covid-19 yang dialami tenaga kesehatan (nakes) menurun setelah program vaksinasi digelar. PPNI menyebutkan kesimpulan ini tidak bisa didapatkan saat ini karena vaksinasi Covid-19 untuk tenaga medis masih berjalan hingga akhir Februari 2021 dan banyak nakes belum mendapatkan vaksin kedua.

"Kalau menurut saya, kita belum bisa menyimpulkan apakah terinfeksinya berkurang atau tidak karena program vaksin kan belum selesai. Apalagi, masih banyak nakes yang belum mendapatkan vaksin kedua," kata Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah saat dihubungi Republika, Senin (8/2).

Baca Juga

Harif menambahkan, vaksinasi untuk nakes baru dijadwalkan selesai di akhir Februari. Kemudian vaksinasi diberikan sebanyak dua kali penyuntikan untuk menimbulkan antibodi. Setelah itu, ia menyebutkan jika ingin menguji efektivitas vaksin baru bisa dilakukan setelah 28 hari atau sebulan setelah menerima vaksin kedua. Sebab, kekebalan tubuh baru muncul.

"Jadi, kalau baru sekali divaksin ya belum lah (infeksi Covid-19 pada nakes yang mendapatkan vaksin terbukti menurun). Kalau kekebalan bisa terbentuk hanya sekali disuntik, kenapa proses vaksinasi dua kali?sebab, menurut pakar, dua kali suntikan vaksin untuk memberikan efektivitas lebih baik," katanya.

Namun, ia tidak menampik mungkin yang disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ada benarnya. Sebab, ada keterangan dari organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) yang mengatakan imunitas kekebalan akan timbul 14 hari setelah penyuntikan pertama.

Baca juga : 'Kasus Covid-19 Terhadap Nakes Turun Usai Vaksinasi'

Jadi, dia melanjutkan, mungkin saja nakes yang terinfeksi Covid-19 memang berkurang meski proses vaksinasinya belum selesai. Jika ini memang terjadi, ia bersuyukur nakes yang terinfeksi berkurang.

Oleh karena itu, ia meminta Kemenkes harus memperjelas data mengenai infeksi Covid-19 pada nakes yang telah mendapatkan vaksinasi virus ini. Artinya, Kemenkes harus melacak angka nakes yang terinfeksi virus ini di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

"Saya tidak tahu apakah Kemenkes mendapatkan laporan dari rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) atau RS Fatmawati? Sebab, banyak nakes yang bekerja di fasyankes vertikal yang terinfeksi, tetapi pertanyaannya apakah Kemenkes mendapatkan laporannya?" ujarnya.

PPNI sekali lagi menyatakan, belum bisa menyimpulkan karena pihaknya belum mengukur efektivitas vaksinasi pada nakes yang telah mendapatkan vaksin. Menurut PPNI, tren penurunan nakes terinfeksi Covid-19 baru bisa terlihat setelah program vaksinasi untuk nakes rampung.

"Oleh karena itu, PPNI mendorong seluruh nakes segera divaksin karena masih ada waktu," katanya.

Baca juga : Bob, Kisah Rabi Yahudi yang Jadi Mualaf karena Makanan

Vaksinasi menjadi penting untuk segara dirampungkan, karena nakes perawat yang terinfeksi Covid-19 sebanyak 5.123 orang per Ahad (7/2). Sementara yang meninggal dunia mencapai sebanyak 237 jiwa per Ahad.

Sebelumnya, angka kasus Covid-19 di lingkungan profesi tenaga kesehatan (nakes) diklaim menurun, sejalan dengan berlangsungnya vaksinasi Covid-19 selama satu bulan terakhir. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, penurunan kasus positif Covid-19 di lingkungan nakes terlihat di dua provinsi. Salah satunya, Jawa Tengah.

Budi menyebutkan, pemerintah provinsi Jawa Tengah memang paling cepat dan agresif dalam menjalankan vaksinasi bagi seluruh tenaga kesehatannya.

"Jadi memang kita sudah melihat ada dua provinsi yang saya lihat sudah mulai menurun kasus konfirmasi positif di nakes. Ada data yang sudah di-share Pak Ganjar, sesudah divaksinasi sudah mulai ada tren turun. Saya juga sudah lihat satu lagi ada daerah seperti itu," kata Budi dalam keterangan pers, Ahad (7/2).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement