Senin 08 Feb 2021 22:49 WIB

Siaga III, Warga Bantaran Ciliwung di Depok Diimbau Waspada

Tinggi muka air Bendung Katulampa Bogor Siaga III, bahkan nyaris ke level II.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Pengendara motor melaju di atas jembatan Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (7/2/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan Bendung Katulampa berstatus siaga tiga dengan ketinggian muka air mencapai 130 cm akibat curah hujan tinggi di Bogor sehingga warga di bantaran sungai Ciliwung, Jakarta harus waspada terhadap potensi banjir.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Pengendara motor melaju di atas jembatan Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (7/2/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan Bendung Katulampa berstatus siaga tiga dengan ketinggian muka air mencapai 130 cm akibat curah hujan tinggi di Bogor sehingga warga di bantaran sungai Ciliwung, Jakarta harus waspada terhadap potensi banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Curah hujan yang tinggi saat ini mengakibatkan meluapnya air di Kali Ciliwung. Informasinya, Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Katulampa Bogor Siaga III, bahkan nyaris ke level II.

Untuk itu, Dinas Pemandam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok meminta warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung untuk waspada. "Kami sudah memeriksa kondisi aliran air yang memang cukup meluap dan arusnya kencang di sepanjang Kali Ciliwung yang melintas Kota Depok," ujar Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo Hutauruk, di Kantor Dinas Damkar dan Pemyelamatan Kota Depok, Senin (8/2).

Baca Juga

Ia menambahkan, pihaknya juga meminta pihak kelurahan yang dilintasi Kali Ciliwung untuk setiap saat memantau kondisi arus air. "Kami meminta pihak kelurahan juga melarang warga di bantaran Kali Ciliwung untuk tidak beraktivitas di pingir kali. Kami juga meminta, jika ada infomasi luapan air yang membahayakan warga harus siap mengungsi," harap Denny.

Lanjut Denny, pihaknya dengan pengurus lingkungan termasuk Komunitas Ciliwung terus bekerja sama memantau level ketinggian air.  Mulai dari Katulampa hingga pemantauan di Jembatan Panus Depok, selalu dipantau debet air Ciliwung. "Kami terus berkoordinasi. Menyiapkan langkah antisipasi dan waspada bencana," pungkasnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement